Pembukaan Denfest Diawali Pementasan Seribu Topeng

Denpasar (Antara Bali) - Pembukaan "Denpasar Festival Ke-7" diawali dengan pementasan kesenian seribu topeng sebagai simbolis dan karakter kehidupan warga di Kota Denpasar.

Ketua Panitia Denpasar Festival (Denfest) Ke-7 Anak Agung Oka Suweca di Denpasar, Minggu malam, mengatakan ajang seni dan budaya serta pameran kali ini sudah memasuki ketujuh kali menjadi medium kredibel dan dinamis berbagai ragam kreativitas.

Ia mengatakan Denfest tahun ini mengangkat tema "Dharma Cipta Mahabudaya" yang menjadi penanda akan pengabdian dan kemampuan masyarakat multitalenta dan multikultur di Kota Denpasar.

Oka Suweca lebih lanjut mengatakan dalam perjalanan Denfest tersebut tidak bisa dipisahkan dari kerja sama antara pemerintah, swasta dan masyarakat setempat,sehingga perjalanan Denfest terus mampu membangkitkan berbagai kreativitas dan suguhan yang menjadi puncak kreativitas masyarakat Denpasar.

"Dengan tema kali ini mengedepankan komitmen Denpasar untuk memuliakan kreativitas sebagai `seni murni` (ekspresi keindahan sebagai persembahan kepada keagungan sang pencipta di alam raya serta keriangan manusia)," katanya.

Disamping juga sebagai penanda pengabdian dan kemampuan Denpasar dalam mewujudkan dimensi keseimbangan kreativitas tradisi dan modernitas yang kuncinya meningkatkan kemakmuran rakyat di segala bidang.

Dikatakan Kota Denpasar sebagai kota tradisi dan modernisasi bersinergi erat dalam segenap tatanan kehidupan.

Menurut Oka Suweca, tradisi merangkul perubahan zaman, sedangkan modernisasi mempunyai perwajahan yang unik sebagai dimensi kreativitas untuk dinikmati menjadikan "Denpasar Kotaku dan Rumahku".

Pada pembukaan Denfest juga ditandai dengan penyerahan beras kuning (sukarura) kepada penari topeng Sidakarya oleh Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan penandatanganan prasasti Titi Banda.

Acara yang diselenggarakan selama empat hari hingga Rabu (31/12) dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Ngurah Puspasyoga beserta istri serta Wali Kota Bandung Mochamad Ridwan Kamil dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. (WDY)