Negara (Antara Bali) - Potensi usaha batu akik di Kabupaten Jembrana cukup menjanjikan, namun sayangnya belum dikelola lebih profesional.
"Kualitas batu akik Jembrana diakui oleh pecinta batu jenis ini. Tapi memang kami belum mengelolanya dengan lebih tertata," kata Siswanto, salah seorang pencari sekaligus penjual batu akik, di Negara, Rabu.
Menurutnya, penjualan batu akik selama ini masih dilakukan perorangan, dengan promosi dari mulut ke mulut, serta belum dilakukan produksi massal.
Ia mengakui, komunitas pecinta batu ini masih melakukan aktivitasnya berdasarkan hoby, belum berorientasi penuh pada usaha bisnis.
"Untuk produksi massal masih perlu kami pertimbangkan masak-masak, karena ini berkaitan dengan kelestarian lingkungan apabila dilakukan penambangan besar-besaran. Tapi kalau sekedar untuk memenuhi pesanan batu akik dalam jumlah puluhan, kami masih mampu," ujarnya.
Ia mengungkapkan, dengan alasan menjaga kelestarian lingkungan tersebut, ia bersama kawan-kawannya merahasiakan lokasi-lokasi keberadaan batu-batu tersebut.
Meskipun membuka diri untuk menjual batu, namun menurutnya, kawan-kawannya tidak bersedia melakukan penambangan secara serampangan.
Topik, rekan Siswanto yang sering mencari batu ke aliran sungai serta tebing mengatakan, di daerah ini ada berbagai jenis batu yang saat dipotong dan digosok sangat indah bentuk, motif maupun kilaunya.
Beberapa jenis batu yang menurutnya ada di alam Jembrana antara lain, berumbun, batu merah atau gasper, badar besi, badar emas hingga giok.
"Dari beberapa jenis batu itu, yang diakuinya kualitasnya adalah jenis berumbun dan batu merah. Dua jenis batu itu ada di wilayah lain, namun yang dari Jembrana punya keunikan tersendiri, termasuk dari sisi kualitas," katanya.
Bahkan ia mengungkapkan, ada beberapa batu yang secara alamiah memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit, yang sudah dibuktikan pada beberapa orang.
"Ini bukan barang gaib, tapi memang ada batu yang bisa untuk penyembuhan. Dugaan kami, di dalamnya mengandung sejenis mineral alam yang memiliki khasiat tersebut," ujarnya.
Karena tidak dikelola profesional, mereka tidak mematok harga, hanya menjualnya berdasarkan kesepakatan dengan pembeli.
Rencananya untuk menunjukkan keindahan batu-batu akik lokal Kabupaten Jembrana ini, mereka akan melakukan pameran akhir bulan Januari 2015.
"Kami ingin menunjukkan bahwa Jembrana memiliki batu-batu unik, yang kualitasnya tidak kalah dibandingkan batu sejenis dari daerah lain yang sudah terkenal. Tapi kami juga tidak mau terjadi penambangan besar-besaran, karena bisa merusak alam," kata Siswanto.(GBI)