Jakarta (Antara Bali) - Produsen energi nonfosil Bionas Energi Indonesia
(BEI) terus mengembangkan bahan bakar yang menggunakan teknologi
biofuel yang ramah lingkungan.
"Bionas Energi Indonesia bekerja
sama dengan Universitas Negeri Makassar membina petani tanaman jarak
dalam pengembangan bahan bakar yang ramah lingkungan," kata Rektor
Universitas Negeri Makassar (UNM) Arismunandar dalam siaran pers di
Jakarta, Selasa.
Aris menjelaskan teknologi yang dimaksud adalah
teknologi nano emulsi dan polarisasi yang kini tengah dikembangkan oleh
Bionas Energi Indonesia untuk penghematan bakan bakar fosil.
Menurut Aris, teknologi tersebut bisa digunakan sebagai energi alternatif yang inovatif.
Selain
itu, kata dia, teknologi tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan
petani tanaman jarak karena hasil pertanian bisa dibeli langsung oleh
Bionas.
Dia menambahkan, melalui kerjasama tersebut, pihaknya
akan melakukan uji coba teknologi Bionas tersebut pada kapal, mobil,
motor hingga mesin industri.
"Kami ingin melakukan riset untuk membuktikan performa teknologi tersebut," katanya.
Sementara itu, CEO BEI, Hendry Widjaya menambahkan, teknologi tersebut menggunakan bahan dasar tanaman jarak.
"Teknologi
ini ramah lingkungan karena menggunakan komponen tanaman jarak dan air.
Teknologi nano emulsi dan polarisasi ini tujuannya untuk penghematan
bahan bakar fosil," katanya.
Bionas mengakui energi alternatif
dari tanaman Jarak (Jatropa) bukan hal baru di dunia, termasuk
Indonesia. Namun, melalui berbagai riset dan pengembangan terbaru,
pihaknya yakin energi alternatif akan bisa diterima masyarakat secara
luas. (WDY)
Bionas Kembangkan Energi Alternatif Ramah Lingkungan
Rabu, 24 Desember 2014 7:14 WIB