Denpasar (Antara Bali) - Wilayah Bali yang terdiri atas delapan kabupaten dan satu kota dalam musim hujan kali hampir 75 diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sehingga berpotensi terjadinya tanah longsor dan banjir
"Untuk itu masyarakat yang bermukim darah perbukitan dihimbau untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan bahaya longsor yang bisa terjadi kapan saja," kata Kasubid Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah III Denpasar, Nyoman Suarsa, Minggu.
Menurut pantauan BMKG wilayah III Denpasar, musim penghujan tahun ini hampir 75 persen wilayah Bali telah dan akan diguyur hujan dengan intensitas berbeda, dari sedang hingga tinggi.
Hal tersebut akibatkan adanya pertemuan angin baratan atau konfergen angin di sekitar wilayah Bali hingga Nusa Tenggara yang memicu terjadinya awan-awan hujan.
Untuk itu BMKG sangat mengimbau bagi warga yang bermukim di wilayah-wilayah rawan longsor seperti Pupuan (Tabanan), Kintamani (Bangli), Singaraja, Badung Utara dan Karangasem, untuk meningkatkan kewaspadaannya khususnya di daerah-daerah yang memiliki tingkat kemiringan serta kelabilan kontur tanah.
Selain longsor hujan yang terjadi di wilayah Bali juga diprediksi akan menimbulkan banjir di beberapa daerah, seperti Denpasar akibat minimnya serapan air serta penyempitan drainase.
Selain itu untuk mengantisipasi dampak hujan yang terjadi beberapa bulan ke depan, khususnya di wilayah Bali Utara, BMKG terus melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pihak terkait lainnya.
Salah satunya BMKG menyiapkan pos-pos penjagaan serta beberapa personel lengkap dengan peralatan berat. (WDY)
Waspada Longsor dan Banjir Musim Hujan
Minggu, 21 Desember 2014 15:27 WIB