Denpasar (Antara Bali) - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-24 Golden Bird Bali menggelar bakti sosial berupa pemberian 47 beasiswa pendidikan serta memberikan keterampilan menjahit bagi istri para sopir.
Direktur Golden Bird Bali Noni Purnomo di Denpasar, Jumat malam mengatakan kegiatan penyerahan beasiswa pendidikan dan bakti sosial lainnya adalah wujud bakti kepada generasi muda dan berupaya memberikan kesempatan para istri sopir agar memiliki pendapatan tambahan.
"Bagi kami pendidikan adalah modal utama menumbuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk kemajuan bangsa dan negara," katanya.
Di Bali, kata dia, perkembangan sektor pariwisata cukup berkembang pesat, karena itu pihaknya juga mendukung sektor wisata tersebut dari pelayanan jasa taksi.
"Perusahaan kami sangat senang bisa melayani masyarakat dan wisatawan yang berlibur di Pulau Dewata. Selama dua dekade berkat dukungan dari semua pihak kami telah memiliki 750 taksi meter," ujarnya.
Noni Purnomo lebih lanjut mengatakan perkembangan sektor pariwisata di Bali menjadi salah satu pasar industri terpenting di Tanah Air dan pihaknya memiliki komitmen tinggi untuk terus tumbuh dan berkembang bersama dengan slogan "Aman, Nyaman, Mudah dan Personalis".
"Pelayanan kami disini telah di dukung Taxi Mobile Reservation (TMR) yang memudahkan pelanggan (customer) untuk memesan taksi ," katanya.
Noni Purnomo selaku Ketua Program Blue Peduli menambahkan seiring dengan perkembangan perusahaan harus diikuti dengan kegiatan sosial yang sesuai visi untuk Blue Bird yaitu menjadi perusahaan yang mampu bertahan dan mengedepankan kualitas untuk memberikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan, termasuk pengemudi dan keluarganya.
"Melalui kesempatan ini, kami atas nama manajemen Blue Bird Group ingin mengucapkan selamat kepada 47 penerima beasiswa, mudah-mudahan kalian bisa menggapai masa depan yang lebih baik dan mendorong orang tuanya bekerja lebih baik lagi," katanya.
Noni Purnomo menjelaskan dengan peluncuran program "Kartini Blue Bird" adalah program sosial berkelanjutan dari program pemberdayaan wanita yang dilakukan sejak tahun lalu, dengan memberikan kursus keterampilan kepada istri-istri pengemudi, saat ini di Bali mulai dengan kelas menjahit.
"Dengan hadirnya "Kartini Blue Bird", kami berharap dapat membekali para ibu rumah tangga untuk membangun usaha mikro. Tujuan akhir kami adalah untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan keluarganya," ucapnya.
Ia berharap dengan pembekalan yang diberikan dalam program tersebut akan lahir industri-industri rumah tangga yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga sebagai program "social entrepreneurship" yang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan perusahaan, melainkan memberikan manfaat sosial yang lebih luas kepada para istri pengemudi.
"Ke depan, Blue Bird akan terus mengembangkan kegiatan semacam ini dengan mendirikan sejumlah rumah produksi di lokasi lain dan menyasar lebih banyak para ibu, sehingga tidak terbatas pada istri pengemudi Blue Bird saja," katanya. (WDY)