Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Nyoman Suyasa mengimbau warga untuk merayakan Tahun Baru 2015 tanpa petasan demi kedamaian dan kenyamanan bersama.
"Saya mengimbau warga dalam menyambut tahun baru 2015 tidak meledakkan petasan, karena dapat menganggu lingkungan dan kenyamanan warga," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengharapkan kepada keamanan lingkungan (Pecalang) untuk menghentikan jika ada warga yang meledakkan petasan.
"Saya juga mengimbau kepada aparat keamanan untuk melakukan razia kepada pedagang petasan. Walau setiap tahunnya sudah ditertibkan, namun ada saja pedagang yang nekat menjual petasan," ucap anggota Komisi III DPRD Bali ini.
Ia mengatakan, Bali adalah daerah tujuan wisata dunia, sehingga perayaan pergantian tahun tidak boleh menganggu aktivitas wisatawan yang berlibur tahun baru.
"Adalah tanggung jawab bersama dalam meniadakan ledakan petasan menyambut tahun baru mendatang," ucap polikus asal Kabupaten Karangasem itu.
Sementara itu, Desa Pakraman (Adat) Renon, Kota Denpasar, menggelar inspeksi mendadak terhadap toko yang diduga menjual petasan dan kembang api.
Bendesa (Ketua) Desa Pakraman Renon Made Sutama, Senin (8/12), mengatakan pihaknya menggelar sidak tersebut bertujuan untuk keamanan lingkungan.
"Selain menggelar sidak, kami juga menyebarkan surat edaran agar toko-toko yang ada di wilayah Renon tidak menjual petasan dan kembang api," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini dilakukan menindaklanjuti rapat sebelumnya yang melibatkan tokoh masyarakat Renon melalui Prajuru Adat unsur Kelurahan, Linmas, dan Majelis Madya Desa Pakraman Kota Denpasar.
"Rapat tersebut memutuskan melarang setiap orang atau kelompok menggunakan, membunyikan, meledakkan, dan membakar kembang api dan sejenisnya di wilayah Renon khususnya dan Denpasar umumnya," katanya. (WDY)
Warga Diimbau Rayakan Tahun Baru Tanpa Petasan
Rabu, 10 Desember 2014 6:53 WIB