Denpasar (Antara Bali) - Tingkat hunian hotel berbintang di daerah tujuan wisata Pulau Bali rata-rata sebesar 62,83 persen selama bulan Oktober 2014, turun 1,04 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar 63,87 persen.
"Meskipun menurun, namun tingkat hunian hotel tersebut tergolong cukup baik karena rata-rata di atas 50 persen mampu menutupi biaya operasional dan gaji karyawan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, Bali selama bulan Oktober 2014 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 341.651 orang, meningkat 28,17 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya atau berkurang 3,70 persen dibandingkan bulan September 2014.
Wisatawan mancanegara itu dalam menikmati liburan di Pulau Dewata sebagian besar menggunakan fasilitas hotel berbintang yang tersebar pada enam dari sembilan kabupaten/kota di daerah ini.
Panusunan Siregar menyebutkan, tingkat penghunian kamar (TPK) tertinggi pada bulan Oktober 2014 itu terjadi di wilayah Kabupaten Tabanan yang mencapai 76,55 persen, naik dari bulan sebelumnya yang hanya 76,10 persen.
Menyusul hotel yang ada di Kota Denpasar yang mencapai 64,34 persen, turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 66,69 persen, Kabupaten Badung 63,60 persen, Karangasem 61,17 persen, Gianyar 55,33 persen dan Kabupaten Buleleng 44,69 persen.
Sedangkan tiga daerah lainnya di Bali meliputi Kabupaten Jembrana, Bangli dan Kabupaten Klungkung hingga saat ini belum memiliki fasilitas hotel bintang.
DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mencatat di Pulau Dewata terdapat 2.260 hotel kelas bintang dan non bintang dengan kapasitas 56.971 kamar.
Kamar hotel tersebut di luar vila yang keberadaannya kini tersebar hingga ke daerah pelosok perdesaan dan banyak yang belum memiliki izin.
Menjelang akhir tahun 2014 dan menyambut tahun baru 2015, wisatawan dalam dan luar negeri sudah banyak memesan kamar hotel yang bertebaran di Bali. (WDY)