Jakarta (Antara Bali) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta data
pemegang kartu perlindungan sosial dirapikan agar penerima bantuan tepat
sasaran.
"Penerima kartu perlindungan sosial harus segera
dirapikan agar penerima adalah orang yang benar-benar berhak," kata
Mensos saat menjadi pembicara utama pada Focus Group Disscusion (FGD)
bertema "Data Perlindungan Sosial yang Sahih" di Jakarta, Senin.
Pencapaian tujuan program yang telah ditetapkan akan terbantu
dengan pasokan data yang sahih dan terpercaya, termasuk untuk program
keluarga sejahtera sesuai taglinenya "Meraih Keluarga Sejahtera".
"Kita harus kaya dan komprehensif agar insklusion dan ekslusion
error bisa diatasi, sehingga keyakinan penerima bantuan akan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan," katanya.
Selain itu,
harus diperkuat juga frontliner agar para pendamping Program Keluarga
Harapan (PKH) tahu dan paham akan batasan-batasan jumlah bantuan yang
akan diterima oleh para penerima manfaat program tersebut.
Begitu juga untuk ketepatan penyaluran bantuan program keluarga
sejahtera dibutuhkan data yang sahih. Juga, dibutuhkan parameter yang
terukur dan terarah.
"Pengguliran kartu sakti bagi warga
miskin merupakan sebuah keniscayaan bisa terlaksana dengan baik tanpa
dukungan data yang sahih," kata.
Saat ini, masalah orang
miskin itu dinamikanya sangat tinggi dan dinamis, mulai dari pergerakan
tempat tinggal, kenaikan tingkat penghasilan dan sebagainya.
Dari hasil pantauan Mensos di lapangan, seperti di Medan, Surabaya,
Banyuwangi dan Jakarta masih terdapat kendala, mulai dari yang tidak
memiliki kartu, jumlah hak tidak penuh diterima, penerima beras miskin
(raskin) di bawah 15 liter, serta masih ada istilah bagito alias bagi
roto.
"Berbagai kendala di atas, harus segera mendapatkan
perhatian serius dari pelaksana dan para pihak terkait di lapangan agar
warga miskin segera mendapatkan hak-haknya," jelas Mensos. (WDY)
Mensos Minta Data Pemegang KPS Dirapikan
Selasa, 25 November 2014 9:27 WIB