Denpasar (Antara Bali) - Tingkat hunian hotel berbintang di daerah tujuan wisata Pulau Bali naik sebesar 1,80 persen dari rata-rata 62,07 persen pada bulan Agustus 2014 menjadi 63,87 persen September 2014.
"Tingkat hunian hotel tersebut tergolong cukup baik karena hunian rata-rata di atas 50 persen mampu menutupi biaya operasional dan gaji karyawan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, Bali pada bulan September 2014 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 354.762 orang, naik 16,08 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.
Wisatawan mancanegara itu dalam menikmati liburan di Pulau Dewata sebagian besar menggunakan fasilitas hotel berbintang yang tersebar pada enam dari sembilan kabupaten/kota di daerah ini.
Panusunan Siregar menyebutkan, tingkat penghunian kamar (TPK) tertinggi pada bulan September itu terjadi di wilayah Kabupaten Tabanan yang mencapai 76,10 persen, turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 89,28 persen.
Menyusul hotel yang ada di Kota Denpasar yang mencapai 66,69 persen, naik dari bulan sebelumnya yang hanya 66,20 persen, Kabupaten Gianyar 64,85 persen, Badung 63,90 persen, Karangasem 56,20 persen dan Kabupaten Buleleng 46,85 persen.
Sedangkan tiga daerah lainnya di Bali meliputi Kabupaten Jembrana, Bangli dan Kabupaten Klungkung hingga saat ini belum memiliki fasilitas hotel bintang.
DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mencatat di Pulau Dewata terdapat 2.260 hotel kelas bintang dan non bintang dengan kapasitas 56.971 kamar.
Kamar hotel tersebut di luar vila yang keberadaannya kini tersebar hingga ke daerah pelosok perdesaan dan banyak yang belum memiliki izin.
Menjelang akhir tahun 2014 dan menyambut tahun baru 2015, wisatawan dalam dan luar negeri sudah banyak memesan kamar hotel yang bertebaran di Bali.
Pengamat dan pelaku pariwisata Bali, Tjokorda Gede Agung mengharapkan semua pihak, khususnya komponen pariwisata itu mampu menunjukkan yang terbaik kepada wisman, karena pulau ini masih menjadi tempat pilihan wisatawan dalam dan luar negeri untuk menikmati liburan Natal 2014 dan menyambut tahun baru 2015.
Pemerintah, pengusaha industri pariwisata dan masyarakat sudah melakukan ke arah perbaikan demi keamanan dan kenyamanan semua pihak.
Liburan Natal dan Tahun Baru tinggal sebulan lagi, sementara minat wisatawan untuk merayakan kedua hari penting itu sangat besar di Bali, hal itu ditandai dengan semakin banyak pemesanan kamar hotel maupun vila yang diterimanya. (WDY)