London (Antara Bali) - Pertunjukan gamelan Jawa dan wayang kulit
Indonesia dengan menampilkan dalang cilik Wahyu Hanung Hanindita (Hanin)
yang berusia 14 tahun berhasil memukau publik di Finlandia.
Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Made P. Sentanajaya kepada Antara
London, Sabtu, mengatakan pertunjukan wayang dengan lakon "Sesaji Raja
Suya" ditampilkan pada dua acara di Finlandia, yakni "The 5th Turku
International Puppetry Festival" (Tipfest) 2014 di Kota Turku dan "Pori
International Puppetry Festival" (Pipfest) 2014 di Kota Pori, secara
berturut-turut pada tanggal 8 dan 15 November.
Made P. Sentanajaya mengatakan Helsinki Tipfest merupakan festival
terbesar pertunjukan boneka di Finlandia yang dimeriahkan pertunjukan
boneka dari berbagai negara.
Dikatakannya, pada Tipfest 2014 selain Indonesia dan Finlandia juga
ditampilkan pertunjukan boneka berasal dari Slovenia, Perancis, Rusia,
Kanada, Denmark dan Estonia.
Pada pertunjukan tersebut ditampilkan kelompok gamelan dan Wayang
Kulit "Purwo Duto" yang merupakan kelompok budaya yang terbentuk di
KBRI Helsinki.
Kelompok budaya yang terdiri dari 14 pemain gamelan itu 11 orang di
antaranya adalah warga Indonesia di Finlandia yang berasal dari
berbagai kalangan, dan lainnya adalah anggota lainnya warga negara
Finlandia.
Ia menuturkan bahwa "Sesaji Raja Suya" yang dimainkan Purwo Duto
dengan dalang Hanin bercerita tentang kisah pertempuran Pandawa melawan
Raja raksasa Jarasandha, sebagai simbolisasi perang kebaikan melawan
kejahatan.
Menurut Made P. Sentanajaya, meskipun Hanin masih berusia muda
namun memiliki banyak pengalaman tampil sebagai dalang dalam pergelaran
wayang kulit, termasuk saat pertunjukan di Markas Besar PBB di Jenewa,
16 April 2008, ketika itu Hanin masih berusia lima tahun.
Pertunjukan Wayang Kulit Purwo Duto pada Tipfest 2014 merupakan
penampilan perdananya dengan Dalang Wahyu Hanung Hanindita di Finlandia.
Penampilan Wayang Kulit Purwo Duto di Tipfest 2014 dan Pipfest itu
mendapat sambutan meriah dari masyarakat Finlandia yang berada di Turku
dan Pori.
Kapasitas Gedung pertunjukan Manilla di Turku, tempat pertunjukan
wayang kulit tersebut diadakan, berisi 100 kursi terisi penuh dan
bahkan penonton meluber hingga ke depan dan ke sisi belakang panggung.
Menurut panitia, tiket pertunjukan terjual habis hanya satu hari sejak penjualan tiket Tipfest 2014 dibuka.
Permintaan tiket untuk menyaksikan pertunjukan wayang terus mengalir hingga saat terakhir pertunjukan.
Penonton menyaksikan pertunjukan tersebut datang dari berbagai
kalangan masyarakat dari anak-anak kecil hingga usia lanjut.
Dubes RI Helsinki dan Wakil Pemerintah Kota Turku di Bidang Kebudayaan Marja Perho hadir sebagai tamu kehormatan.
Situasi yang sama juga terjadi pada saat pertunjukan di Kota Pori.
Bahkan tiket pertunjukan terjual habis jauh hari sebelum hari
pertunjukan.
Selama pertunjukan penonton antusias dan berada di dalam gedung
menikmati pertunjukan wayang yang ditampilkan dalam Bahasa Inggris
selama kurang lebih satu jam.
Pada saat adegan perang dimainkan banyak penonton yang berpindah
tempat untuk duduk ke belakang panggung, karena tertarik untuk melihat
bagaimana Sang Dalang beraksi memainkan wayangnya.
Pertunjukan wayang di Turku dan Pori juga mendapatkan perhatian yang cukup besar dari media massa setempat.
Kekaguman penonton atas penampilan sang dalang cilik memainkan
wayangnya tercermin pada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para
penonton pada sesi tanya jawab di akhir pertunjukan.
Kemampuan sang dalang cilik bernyanyi sambil menggerakkan beberapa
wayang sekaligus dan memberikan "sound effect" dengan kakinya mampu
memukau penonton yang hadir menyaksikan pertunjukan wayang.
Pertunjukan gamelan dan wayang kulit di kota-kota di Finlandia
tersebut diharapkan dapat semakin memperkenalkan warisan budaya
Indonesia yang bernilai tinggi kepada kalangan masyarakat Finlandia,
harap Made P. Sentanajaya. (WDY)
Penampilan Dalang Cilik Indonesia Pukau Publik Finlandia
Sabtu, 15 November 2014 9:58 WIB