Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendukung pelaksanaan rapat koordinasi nasional bidang pelatihan dan produktivitas (Lattas) tahun 2014 untuk mensinergikan bidang tenaga kerja dalam menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Khusus Bali sebagai daerah tujuan wisata, berpotensi kedatangan tenaga kerja luar negeri untuk merebut pasar kerja di daerah ini," kata Gubernur Pastika ketika menghadiri Rakornas Lattas di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, tenaga kerja asing yang ikut merebut peluang kerja di Bali tentu lebih pintar berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
"Saya khawatir tenaga kerja asli Bali akan kehilangan lapangan pekerjaannya," ujar Gubernur Pastika.
Tingkat pengangguran di Bali kini 1,9 persen, namun dengan berlakunya MEA dikhawatirkan tingkat pengangguran itu akan meningkat lagi.
Gubernur Pastika menilai rapat koordinasi itu penting mengingat dalam tema yang diusung terkait masalah pelatihan, kompeten, daya saing dan pasar kerja global.
Menurutnya, mengalirnya tenaga kerja di daerah ini juga akibat tingginya migrasi di Bali. Pemerintah provinsi sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani masalah tersebut antara lain menambah lapangan kerja melalui pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjangkau hingga pedesaan.
Selain itu, meningkatkan fungsi balai latihan kerja (BKL), memperbaiki kualitas pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) serta koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam menyukseskan program ketenagakerjaan.
Ia mengharapkan rakornas ini mampu menghasilkan keputusan yang terbaik sehingga berdampak baik bagi Bali khususnya di sektor ketenagakerjaan. (MFD)