Jakarta (Antara Bali) - Skandal lima gol bunuh diri dalam pertandingan PSS Sleman dan PSIS Semarang menjadi sorotan sejumlah media internasional, antara lain kantor berita Prancis AFP dan dua koran terkemuka Inggris, The Guardian dan Daily Mail.
AFP menyebut skandal itu adalah kontroversi terakhir yang memukul dunia sepak bola Indonesia yang disebut AFP kacau atau chaotic karena senantiasa dilimpungi oleh sejumlah masalah dalam beberapa tahun terakhir.
Di antara masalah yang disebut AFP itu adalah konflik kepempimpinan organisasi sepakbola dan meninggal dunianya beberapa pemain asing setelah mengeluh tidak digaji.
Sementara itu, The Guardian menyebut skandal itu sebagai upaya pengaturan skor. Koran terkemuka Inggris menyebutkan bahwa sepak bola Indonesia sudah diguncang oleh skandal pengaturan skor serupa di masa lalu.
Guardian merujuk pada skorsing seumur hidup terhadap Mursyid Effendi oleh FIFA pada 1998 setelah sengaja menciptakan gol ke gawang sendiri saat Indonesia menghadapi Thailand dalam Piala Tiger.
Lain halnya dengan Daily Mail, dalam tayangan video dalam lamannya, menyebut lima gol bunuh diri yang tercipta dari kedua tim Indonesia itu sebagai kesengajaan.
Di bawah cuplikan video yang diambil dari laporan sebuah stasion televisi Indonesia di lamannya itu, Daily Mail menuliskan keterangan mengenai ada kejadian aneh di Indonesia pekan ini ketika lima gol bunuh diri tercipta pada sebuah pertandingan yang berakhir 3-2.
"Kedua tim diduga berusaha kalah pada pertandingan itu demi menghindari bertemu dengan sebuah tim," tulis Daily Mail.
Komisi Disiplin PSSI sendiri sudah memutuskan dua tim ini didiskualifikasi dari babak delapan besar Divisi Utama dan hukuman bisa ditambah karena Komisi Disiplin akan melakukan investigasi menyeluruh dalam dua pekan ke depan.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyetujui langkah cepat dan tegas Komisi Disiplin PSSI tersebut.
"Saya belum melihat rekaman pertandingannya. Tapi kami ucapkan terima kasih atas gerak cepat PSSI," kata Imam Nahrawi usai serah terima jabatan di Wisma Kemenpora Jakarta, Rabu. (WDY)