Denpasar (Antara Bali) - Pesanan terhadap aneka ukiran berbahan baku kayu yang dibuat jenis antik di pasar lokal masih menjanjikan di tengah kondisi pasar ekspor yang kini sedikit lesu.
Seorang perajin asal Kabupaten Gianyar, Made Renge, Rabu, menjelaskan komoditas berupa pintu rumah dan dinding setelah diukir serta dicat agar kelihatannya antik itu menjadi barang seni bernilai jual tinggi.
"Barang seni berupa pintu yang dibuat dari kayu dan dinding berukir khas Bali itu sangat laku di pasaran luar negeri dibandingkan dengan hasil aneka barang kerajinan," katanya.
Made Renge yang memiliki tenaga ukir puluhan orang itu menyebutkan barang seni yang semakin berkembang itu ternyata banyak diminati dan dikoleksi pecinta seni mancanegara mulai dari Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat.
Perajin ukir yang tersebar di Pulau Dewata itu cukup kreatif mengembangkan desain baru yang sesuai dengan selera dan kondisi keuangan konsumen mancanegara, maupun calon pembeli yang datang dari Nusantara.
Pintu ukiran berbahan baku kayu jati semakin laris ke luar negeri merupakan salah satu penyebab perolehan devisa dari aneka kerajinan jenis ini dari Bali, tapi masyarakat lokal yang berduit juga ikut memborongnya.
Penduduk lokal juga semakin ramai membeli ukiran kayu untuk hiasan rumah kunonya, selain banyak muncul bangunan pondok wisata yang juga memanfaatkan ukiran kayu sebagai daya tarik agar wisatawan bermalam di sana.
"Pasar ekspor ukiran kayu agak seret, tetapi pasar lokal mulai bangkit, terutama di daerah pedesaan sehingga para seniman masih bergairah untuk berproduksi," ujarnya saat dijumpai di bengkel kerjanya.
Realisasi ekspor kerajinan kayu, sesuai catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali selama Januari-Agustus 2014 mencapai 50,6 juta dolar AS, angka yang cukup bagus, mengingat kondisi ekonomi global yang belum kondusif.
Ekspor memang berkurang hingga 24 persen dari periode yang sama tahun 2013 mencapai 66,8 juta dolar, tetapi pasar dalam negeri masih ada, selain untuk Bali juga ada yang dipasarkan ke Jakarta, Bandung, dan kota-kota besar di Sumatera. (WDY)
Ukiran Kayu di Pasar Lokal Masih Menjanjikan
Rabu, 29 Oktober 2014 13:12 WIB