Semarapura (Antara Bali) - Salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Klungkung, Bali, Wayan Misna menilai, meteran pulsa atau listrik pra bayar PT PLN menjadi keluhan masyarakat Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali.
"Banyak keluhan konsumen menyangkut listrik para bayar karena dinilai boros dibandingkan listrik biasa," kata Wayan Misna, anggota DPRD Klungkung, Senin.
Wakil wakyat asal Nusa Penida itu mengaku, banyak masyarakat mengeluh tentang penggunaan listrik pra bayar, karena dinilai sangat mahal dibandingkan penggunaan listrik biasa.
Kepala PT PLN Area Klungkung, Made Ariana membantah hal itu tarif listrik pra bayar atau meteran dengan Pulsa tidak lebih mahal. Harga listrik per KWHnya sama.
Hanya saja kalau masyaralat atau pelanggan membayar lebih mahal bisa dibenarkan. Karena menurut Ariana meteran pulsa tersebut lebih akurat dan teliti.
"Kalau dengan alat ukur yang benar dan jelas tidak ada yang dirugikan," ujar Made Arian.
Selain itu meteran pulsa juga bisa mendeteksi kebocoran, sehingga daya yang keluar karena bocor tetap dihitung.
Hal itu sekaligus bisa sebagai deteksi dini kalau ada kebocoran sehingga meteran pulsa lebih aman karena bisa mendeteksi kebocoran, sementara meteran sebelumnya tidak bisa.
Dengan demikian bahaya juga bisa dicegah lebih awal. "Kalau dibilang mahal tidak, hanya lebih akurat," ujar Made Ariana.
Dengan demikian PLN tidak dirugikan begitu dan juga konsumen tidak dirugikan. Sementara yang terjadi sebelumnya adalah pihak PLN yang dirugikan.
Ariana menjelaskan, soal listrik kerap mati di Nusa Penida. selain karena faktor daya juga karena kondisi alam yang cukup ekstrim.
Salah satunya adalah gangguan listrik karena pohon. Sekarang ini PLN sudah mengganti jenis kabel isolasi. Hanya saja kabel jenis itu lebih rentan kena petir.
Ini untuk gangguan pada tegangan tinggi. Pihaknya mengaku terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
"Ada toleransi beberapa kali boleh padam, ujarnya. PLN juga sudah ada tenaga kontrak yang melakukan pemantauan terhadap jaringan PLN di Nusa Penida. Jika listrik padam mereka juga tidak bisa tidur dan akan berusaha melakukan perbaikan," katanya. (WDY)