Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengharapkan kepada seluruh desa adat (Pekraman) untuk melaksanakan kegiatan ritual berskala besar disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat setempat.
Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra, SH di Denpasar, Senin, mengatakan, Wagub mengharapkan kepada masyarakat setempat jangan melakukan secara jor-joran dalam melaksanakan ritual dan adat.
Wagub Ketut Sudikerta ketika menghadiri ritual berskala besar di Pura Penataran Agung, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli (11/10) mengimbau agar ritual yadnya (pengorbanan suci tulus ikhlas) disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat setempat.
Jangan melakukan kegiatan ritual berskala besar yang berlebihan, sehingga menimbulkan biaya tinggi yang pada akhirnya memberatkan warga setempat.
Wagub Sudikerta mengingatkan, sebuah ritual yang dapat dikatakan sukses dapat dinilai dari ketulusan dan keiklasan dari dalam diri seseorang, namun tetap mengajegkan dasar ritual sesuai adat dan budaya di Pulau Dewata.
Kegiatan ritual berskala besar yang digelar masyarakat Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli "Betara Turun Kabeh" yang puncaknya jatuh pada hari Pagerwesi (8/10), namun berlangsung hingga 15 Oktober mendatang.
Wagub pada kesempatan itu menyerahkan bantuan sebesar Rp25 juta yang diterima panitia dan Rp15 juta kepada Pura Dadia yang diterima Nyoman Wirka selaku ketua (klian) Dadia. (WDY)