Denpasar (Antara Bali) - Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin
Halid mempersilakan orang dari luar Indonesia untuk memimpin Koperasi
Unit Desa (KUD) jelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2015.
"Lewat skema MEA 2015 memungkinkan orang dari luar
Indonesia seperti dari Thailand, Malaysia dan negara lain di ASEAN untuk
memimpin KUD. Silakan saja," kata Nurdin di Denpasar, Jumat.
ASEAN
adalah Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara beranggotakan sepuluh
negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei
Darussalam, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam.
Kendati
mempersilakan orang luar untuk masuk ke KUD, Nurdin mensyaratkan mereka
harus memiliki sertifikasi sesuai standar yqng berlaku.
"Silakan mereka masuk tapi harus ada sertifikasi seperti dari badan LPPM," kata dia.
Syarat
itu, kata dia, akan memicu masuknya tenaga kerja berkualitas dari luar
negeri ke Indonesia dan diharapkan dapst memberi efek positif.
Lebih lanjut, dia mengharapkan Indonesia dapat mengambil keuntungan dari masuknya tenaga terdidik bersertifikat.
Menurut
dia, koperasi tidak bisa dipandang sebelah mata. Koperasi dalam
perkembangannya harus menjadi badan hukum yang terpercaya. Untuk itu,
koperasi sangat memerlukan SDM di bidang koperasi yang berkualitas.
Sebagaimana
diberitakan, MEA 2015 akan membentuk sebuah pasar dan basis produksi
tunggal yang menciptakan kebebasan arus barang, jasa, investasi dan
tenaga kerja di Asia Tenggara.
Meski begitu, MEA itu dapat
menjadi ancaman bagi Indonesia jika nantinya negara tidak mampu
mengatasi berbagai kendala yang ada, terutama terkait daya kompetisi
Indonesia dibandingkan negara jiran regional ASEAN.
Berdasarkan
pemeringkatan Global Competitiveness Report 2012-2013, Indonesia
menempati urutan ke-50 dari 144 negara. Posisi Indonesia tertinggal dari
negara seperti Singapura yang berada di urutan 2, Malaysia (25), Brunei
(28) dan Thailand (38). (WDY)
Nurdin Halid Persilakan Orang Asing Pimpin KUD
Jumat, 19 September 2014 15:51 WIB