Balikpapan (Antara Bali) - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
mengatakan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) sejak 2011 hingga 2025 membutuhkan anggaran
sekitar Rp4.700 triliun.
"Dana sebesar itu tentu sangat besar,
tidak mungkin dapat dipenuhi oleh APBN dan APBD, sehingga harus ada
peran swasta beserta BUMN dan BUMD," ujar SBY dalam pidatonya ketika
meresmikan 10 proyek MP3EI wilayah Kaltim di Balikpapan, Senin.
Dana
yang mencapai Rp4.700 triliun tersebut lanjut dia, 40 persen merupakan
dana dari pengusaha atau pihak swasta yang diutamakan investor dari
dalam negeri, selanjutnya investor dari luar negeri.
Kemudian 25
persen dari BUMN dan BUMD, 15 persen dari APBN, dan sisanya yang 20
persen merupakan patungan dari pemerintah dan swasta.
"Inilah
cetak biru pembangunan Indonesia, cetak biru ini harus dipahami oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Saya juga sudah bertemu Joko Widodo,
presiden terpilih agar mengetahui dan melanjutkan cetak biru ini,"
ujarnya.
Dalam membangun bangsa, harus ada keseimbangan antara
pembangunan infrastruktur dan upaya mengurangi angka kemiskinan,
termasuk meningkatkan pendidikan agar sumberdaya manusia Indonesia
meningkat.
Apabila APBN terlalu banyak untuk mendanai pembangunan
infrastruktur katanya, maka pembangunan pendidikan dan upaya
pengurangan kemiskinan menjadi terhambat. Hal ini tentu tidak sehat.
Itulah sebabnya dalam MP3EI peran APBN diperkecil menjadi 15 persen.
"Dalam
kaitan MP3EI ini, saya melihat Provinsi Kaltim terus bergerak maju
menuju masa depan lebih baik, termasuk terus membangun infrastruktur
perhubungan," ujar presiden yang sempat menghentikan pidatonya beberapa
menit karena mendengar suara Adzan Dhuhur.
Dalam pidato yang
dilakukan di gedung terminal kedatangan Bandara Internasional Sultan Aji
Muhammad Sulaiman (Samsul) Sepinggan, Balikpapan ini, SBY mengatakan
bahwa konsep besar membangun Indonesia ke depan adalah melalui rancangan
pembangunan jangka panjang.
Untuk mendukung program jangka
panjang tersebut, tentu dibarengi pula dengan pembangunan jangka
menengah dan pembangunan yang dilakukan tiap tahun mulai dari pusat,
provinsi, hingga di tingkat kabupaten maupun kota.
Sedangkan 10
proyek MP3EI wilayah Kaltim yang diresmikan presiden adalah terminal
baru Bandara Samsul Sepinggan, tiga bandara di kawasan perbatasan dengan
Malaysia, yakni Bandara Long Apung, Long Bawan, dan Datah Dawai.
Kemudian
PLTU Embalut dan PLTU Peaking di Kutai Kartanegara, PLTG Senipah di
Balikpapan, sumur migas Sisi-NUBI dan sumur migas lapangan Ruby di lepas
pantai Kaltim, serta Gedung VIP di Bandara Sepinggan Balikpapan. (WDY)
Presiden: Proyek MP3EI Butuh Rp4.700 Triliun
Senin, 15 September 2014 13:45 WIB