Semarapura (Antara Bali) - Maestro seni lukis klasik Bali Nyoman Gunarsa mempunyai gagasan untuk menjadikan seni lukis klasik Bali menjadi Warisan Budaya Dunia (WDB) dengan harapan karya seni itu tetap utuh dan lestari.
"Untuk mendukung hal itu dalam waktu dekat meluncurkan buku Seni Lukis Klasik Bali," kata Pemilik Museum Seni Lukis Klasik Bali Nyoman Gunarsa di Semarapura, Klungkung, Selasa.
Buku besar berukuran 40 kali 30 cm diharapkan mampu sebagai kunci untuk mengetahui apa saja yang tersimpan pada Museum Seni Lukis Klasik Bali yang telah dirintisnya sejak belasan tahun silam.
Sebuah karya monumental itu sekaligus sebagai media informasi kebudayaan, khususnya seni lukis ke mancanegara.
Buku pada bagian depannya dilapisi dengan perak itu dicetak terbatas sekitar 500 eksemplar. "Ini edisi khusus untuk disebarkan ke meseum di seluruh dunia, termasuk pemerhati dan pejabat," katanya.
Buku tersebut diharapkan bisa mengungkap sekaligus menjelaskan terkait seni lukis Klasik yang merupakan warisan leluhur. Karena karya seni lukis Klasik Gaya Kamasan adalah sebuah karya seni yang luar biasa.
Sebagai generasi penerus sudah menjadi kewajiban untuk melestarikan sekaligus memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap hasil karya tersebut.
Selain itu yang tidak kalah penting buku itu nantinya bisa menjadi sarana untuk memperkuat negosiasi dalam memperjuangkan seni lukis klasik gaya Kamasan sebagai warisan budaya dunia.
Gunarsa menambahkan, salah satu yang melatarbelakngi penerbitan buku tersebut karena selama 20 tahun terakhir belum ada buku yang bermutu terkait seni lukis klasik.
"Buku ini bisa menjadi alat diplomasi ke UNESCO," ujar Gunarsa. (WDY)