Padang (Antara Bali) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul
Tanjung menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Beban rakyat sudah cukup berat, oleh karenanya pemerintah juga
mengambil sikap untuk tidak lagi menambah beban rakyat," ujar Chairul
Tanjung kepada wartawan di Padang, Kamis.
Hal itu ditegaskannya mengingat pemerintah sudah menaikkan harga
BBM pada 2013. Tahun ini, pemerintah juga telah menaikkan tarif dasar
listrik, dan sebentar lagi Pertamina dengan persetujuan pemerintah juga
akan menaikkan harga elpiji 12 kilogram.
Kebijakan tersebut, lanjut Menko, tidak akan memberikan beban
kepada pemerintahan baru yang akan diemban presiden terpilih Joko
Widodo-Jusuf Kalla.
"Tidak ada yang melimpahkan beban ke pemerintahan baru karena
memang APBN-P yang telah disepakati oleh DPR untuk tahun 2014 itu tidak
ada asumsi kenaikan BBM," ujarnya.
Ia menilai, semua beban harus ditanggung pemerintah masing-masing pada zamannya masing-masing.
"Pemerintahan yang akan datang tidak boleh memberikan beban ke
pemerintahan sekarang, pemerintah sekarang juga tidak boleh memberikan
beban ke pemerintahan yang akan datang," ujarnya.
Selain itu, pembatasan penjualan BBM bersubsidi yang telah
dilakukan pemerintah akan tetap dilakukan agar sedapat mungkin kuota 46
juta kiloliter yang sudah ditetapkan dalam APBN Perubahan 2014 tetap
bisa terjaga.
"Di Jakarta Pusat, BBM bersubsidi tidak dijual, kalau mau beli BBM
bersubsidi, bisa mencari di luar Jakarta Pusat. Begitu juga di jalan
tol, sebelum masuk jalan tol harus mengisi dulu (di luar tol). Jadi
tidak ada dampak ekonominya sama sekali," katanya.(WDY)
Menko Tegaskan Pemerintah Tidak akan Naikkan Harga BBM
Kamis, 28 Agustus 2014 20:53 WIB