Denpasar (Antara Bali) - Tujuh Provinsi di Indonesia ikut bagian dalam kegiatan "Timeless Indonesia Festival" (TIF) di Pantai Kland, Kedonganan, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali selama sebulan lebih, 27 September-31 Oktober 2014
"Ketujuh provinsi itu terdiri atas Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan tuan rumah Bali," kata Pengagas TIF Linda Siahaan di Denpasar, Selasa.
Di sela-sela pemaparan kegiatan tersebut, ia mengatakan, kegiatan yang baru pertama kali digelar itu bertujuan memperkenalkan budaya di masing - masing Daerah maupun budaya nasional.
Kegiatan tersebut nantinya diharapkan bisa secara berkesinambungan sekaligus memperkenalkan objek wisata pantai tersebut.
Linda menuturkan selain mempromosikan warisan budaya daerah di kancah internasional yang digelar di Bali, juga untuk mempromosikan keindahan pantai Kland yang belum terjamah oleh wisatawan mancanegara.
"Kami sudah bekerja sama dengan Pemkab Badung, Bali untuk bersama-sama memperkenalkan Pantai Kland sebagai destinasi wisata pantai baru," ujarnya.
Dalam acara tersebut, artis dari Ibukota Jakarta, Yuni Sara yang menghadiri acara presentasi gelaran TIF tersebut mengatakan Bali sebagai destinasi wisata dunia sangat mampu menarik hati wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata untuk menyaksikan festival budaya itu.
"Orang asing lebih tertarik datang ke Bali karena Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki beranekaragam budaya sehingga kita fokuskan Pulau Dewata menjadi pusat gelaran TIF tersebut," ujar Yuni Sara yang juga sebagai perwakilan koordinator dari Provinsi Jawa Timur.
Ia mengatakan bahwa pada gelaran TIF tersebut Provinsi Jawa Timur akan memperkenalkan tradisi budaya seperti kesenian ludruk, tari remo, reok ponorogo, gandrung dance, batik tenun, barang - barang antik dan kuliner khas Jawa Timur.
Selain itu, salah satu koordinator dari Provinsi Sumatra utara, Meri Sihombing mengatakan dalam gelaran TIF tersebut akan memperkenalkan tradisi dan budaya aksara Batak, tarian sigale-gale, musik panggora, gordang, doli-doli dan gonrang.
"Kami juga akan memperkenalkan kesenian berupa kerajinan ulos dan beberapa kuliner khas dari Provinsi Sumatra Utara," ujar Sihombing. (WDY)