Semarapura (Antara Bali) - Kepala Kepolisian Resor Klungkung Ajun Komisaris Besar Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati mengumpulkan sejumlah pemuka agama untuk mengantisipasi penyebaran paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berpotensi memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengumpulan pemuka agama di Masjid Al Fatah Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali, Sabtu, itu juga dihadiri Wakil Bupati Made Kasta, Komadan Kodim 1610 Letkol (Inf) Andre Saputro, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat KH Mustafid Amna.
"Kami juga telah melakukan berbagai antisipasi untuk menangkal masuknya gerakan radikal tersebut," kata Kapolres.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat mewaspadai masuknya paham itu. "ISIS itu kelompok yang sangat berbahaya dan meresahkan masyarakat. Untuk mengantisipasi masuknya gerakan ini perlu peran serta tokoh tokoh agamam," ujar Wirawati.
Kapolres berharap tokoh agama dan tokoh masyarakat bisa memberika pemahaman kepada masyarakat akan bahayanya paham tersebut.
Wabup Klungkung menyambut positif inisiatif Kapolres dan pemuka agama dalam pertemuan di masjid itu.
"Ini juga bagian dari upaya kita menjalin tali silaturahmi," kata Made Kasta yang juga dikenal sebagai tokoh agama Hindu di Nusa Penida itu.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Klungkung KH Mustafid Amna akan berupaya keras menangkal masuknya paham tersebut.
"Paham itu telah menimbulkan keresahan. Terlebih lagi selama ini hubungan antarumat beragama di Klungkung sudah berjala sangat bagus," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa ISIS adalah paham yang mengatasnamakan agama secara universal. "Padahal di Timur Tengah mendapatkan penolakan, termasuk dari Syekh Al Musaeni dan pimpinan ulama dunia Syekh Yusuf Al Karim sudah menfatwakan kalau ISIS adalah kegiatan terorisme," kata Mustafid. (M038)