Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali membuka peluang bagi penanaman investasi di bidang energi terbarukan sebagai salah satu upaya mengantisipasi terjadinya krisis energi di Pulau Dewata.
"Selain itu, ke depan kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan pendapatan dari sektor pajak kendaraan bermotor," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, sudah waktunya pemerintah daerah turut membuka diri untuk berinvestasi dalam berbagai bidang dengan sistem "sharing" sehingga bisa menjadi alternatif sumber pendapatan di samping sumber pendapatan pokok yang sudah didapatkan selama ini.
Khusus untuk investasi di bidang energi terbarukan, lanjut Sudikerta, hingga saat ini ada tiga yang sudah dalam tahap uji kelayakan.
"Kalau dari hasil uji kelayakan itu sudah layak dan ternyata menguntungkan, pastinya perusahaan-perusahaan tersebut akan melanjutkan proses untuk benar-benar menanamkan investasinya di Bali," ujarnya.
Sudikerta menambahkan, setidaknya ada perusahaan dari tiga negara, yakni dari Amerika, Australia, dan Jepang yang sudah menyatakan tertarik untuk berinvestasi di bidang energi terbarukan.
Sementara daerah di Bali yang cocok untuk dikembangkan menjadi percontohan pengembangan energi terbarukan adalah di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, dan beberapa kawasan di Kabupaten Karangasem.
Di sisi lain, terkait adanya ancaman pemadaman listrik bergilir di Pulau Bali setelah adanya pembatasan solar, Sudikerta mengatakan akan melakukan koordinasi dengan jajaran Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam waktu dekat.
Dalam koordinasi tersebut, akan dibahas mengenai langkah-langkah konkret yang natinya bisa diambil bersama. "Kami tetap berharap jangan sampai terjadi kekurangan pasokan energi di Bali," kata Sudikerta. (WDY)
Pemprov Bali Buka Peluang Investasi Energi Terbarukan
Sabtu, 9 Agustus 2014 13:44 WIB