Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatatat 75 persen kasus "Human Immunodeficiency Virus" dan "Acquired Immune Deficiency Syndrome" (HIV/AIDS) selama periode Januari-Juni 2014 menyerang kelompok umur usia produktif.
"Persentase tersebut berdasarkan rata-rata kumulatif yang ada di Bali," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa 75 persen kasus HIV/AIDS tersebut rata-rata berusia 20-29 tahun dengan jumlah total 3.545 orang dan usia 30-39 (3.334).
Ketut Suarjaya menjelaskan bahwa dari total penderita AIDS usia produktif 20-29 tahun tersebut didapat sebanyak 1.525 orang terkena AIDS dengan perincian jenis kelamin laki-laki (978 orang) dan perempuan (547).
"Untuk penderita HIV dari total 3.545 usia 20-29 tahun, kami mencatat sebanyak 2020 orang teridentifikasi penyakit itu," ujarnya.
Penderita HIV yang berusia 20-29 tahun itu, lanjut dia, untuk jenis kelamin laki-laki tercatat sebanyak 1.091 orang dan perempuan (929).
Kemudian untuk usia produkti umur 30-39 tahun dari total 3.334 orang, pihaknya menjelaskan bahwa sebanyak 1.625 orang orang terkena AIDS dengan perincian jenis kelamin laki-laki (1.168) dan perempuan (457).
"Untuk penderita HIV usia produktif umur 30-39 tahun, kami mencatat sebanyak 1.709 orang teridentifikasi penyakit tersebut," kata Suarjaya.
Berdasarkan kelompok umur 30-39 tahun itu, lanjut dia, untuk jenis kelamin laki-laki tercatat sebanyak 1.062 orang dan perempuan (647) yang teridentifikasi HIV tersebut.
"Total jumlah kasus tersebut tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan konseling "pratesting", konseling "post-testing", dan testing HIV atau "voluntary "conseling Test" (VCT) secara sukarela untuk pencegahan penyakit tersebut.
"Kurang lebih sebanyak 20 persen sudah positif HIV/AIDS dari 2000 orang berdasarkan kelompok usia produktif tersebut," ujar Ketut Suarjaya. (WDY)