Yogyakarta (Antara Bali) - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang tergabung dalam tim
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan memanfaatkan limbah biji
salak untuk membuat dan mengembangkan sandal terapi rematik portabel.
"Limbah biji salak dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai
jual dengan menciptakan produk kreatif Portable Reumathic (Pormathic)
sebagai alat terapi berupa alas kaki kesehatan," kata koordinator tim
Dianing Meijayanti di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, alat terapi rematik itu sangat fleksibel yakni sebagai
alas kaki baik sandal maupun sepatu, dan sebagai karpet jalan refleksi
yang dapat dibawa ke mana pun.
"Pembuatan sandal Pormathic itu diawali dengan mempersiapkan
bahan-bahan seperti limbah biji salak dan karet. Biji salak kemudian
direndam ke dalam alkohol selama 20 menit," katanya.
Selanjutnya biji salak dikeringkan dan diberi warna. Pada tahap
pewarnaan itu biji salak dicat agar tampilannya lebih menarik.
Warna pada sandal Pormathic disesuaikan dengan keinginan konsumen.
Setelah dicat dilanjutkan dengan pembuatan desain dan pola.
Ia mengatakan alas karet itu kemudian ditempeli biji salak dan
dibentuk berdasarkan ukuran kaki yang diinginkan yakni ukuran mulai dari
28 sampai 43.
Selanjutnya dilakukan finishing dengan merapikan hasil
tempelan, pewarnaan, dan jahitan sehingga dihasilkan produk Pormathic
yang siap dipasarkan. Sandal Pormathic dipasarkan dengan harga Rp89.999
per pasang.
"Promosi produk itu kami lakukan antara lain dengan melalui
jejaring sosial twitter: @por_matic dan blog: pormatic.blogspot.com.
Selain itu juga melalui iklan pada pamflet dan pameran," katanya.
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) anggota tim Program
Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) itu antara lain Gamarina Isti
Ratnasari, Sumbaji Putranto, dan Ismi Solikhatun. (WDY)
UNY Kembangkan Sandal Terapi Rematik Biji Salak
Minggu, 29 Juni 2014 14:05 WIB