Kuala Lumpur
(Antara Bali) - Sembilan orang tewas dan 27 lagi masih hilang dalam
insiden kapal karam di muara Sungai Kuala Langat dekat Pulau Carey,
Selangor, Malaysia, yang membawa 97 penumpang warga negara Indonesia.
Dalam kejadian Rabu dini hari (18/6) itu, 61 penumpang terdiri atas
48 lelaki, 12 wanita dan seorang anak-anak diselamatkan pasukan Maritim
Malaysia (APMM).
Tragedi terjadi ketika kapal kayu itu baru berlayar 200 meter dari
dermaga ilegal di Sungai Air Hitam membawa penumpang yang diduga para
pekerja tanpa izin (PATI) pulang ke kampung halaman menjelang Ramadan.
Kepala Operasi APMM Klang, Lt. Mohd Hambali Yaakop seperti dikutip
media lokal, Kamis mengatakan, penyebab karamnya kapal yang biasa
digunakan untuk mengangkut bawang itu kemungkinan karena kelebihan
muatan, bocor atau melanggar beting pasir yang banyak terdapat di
sekitar lokasi kejadian.
"Lokasi tersebut memang dikenali sebagai jalan tikus untuk PATI
warga Indonesia menyelundup keluar dari negara ini secara ilegal,"
katanya.
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno kemarin telah
mengunjungi tempat penampungan para korban selamat kapal kayu yang
tenggelam itu di Balai Polisi Telok Panglima Garang dan Kantor Bea Cukai
Klang untuk mendapatkan informasi esbenarnya.
Dari kunjungan tersebut, Herman mendapatkan keterangan bahwa para
korban tersebut berangkat dari Pulau Carey, Klang, Selangor, Selasa
tengah malam dengan tujuan Tanjung Balai Asahan, Medan, Sumatera Utara.
Berdasarkan Keterangan pers KBRI Kuala Lumpur kepada ANTARA, para
korban menggunakan jalur kepulangan ke Indonesia secara ilegal karena
tidak memiliki dokumen izin tinggal yang sah di Malaysia.
Musibah tersebut sangat disesalkan karena sudah beberapa kali
terjadi setiap tahun, khususnya menjelang bulan suci Ramadan dan Hari
Raya Idul Fitri.
Menjelang hari raya, kebanyakan para pekerja Indonesia yang umumnya
tidak berdokumen izin tinggal sah di Malaysia memilih jalur pulang tidak
resmi.
Untuk mencegah soal ini terulang, pemerintah Malaysia atas
permintaan Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno
telah menyetujui program khusus pengaturan pemulangan WNI/TKI ilegal
melalui jalur resmi dengan biaya wajar.
Herman mengimbau WNI yang akan kembali kampung halaman menjelang
bulan suci Ramadan dapat mengikuti program pemulangan yang akan diatur
oleh Kementerian Dalam Negeri Malaysia. (WDY)
9 Tewas dalam Insiden Karamnya Kapal Pembawa TKI
Kamis, 19 Juni 2014 9:25 WIB