Denpasar (Antara Bali) - Bisnis mobil bekas di Denpasar, Bali makin lesu karena terhadang makin gencarnya peluncuran mobil murah kemudian diperparah lagi dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak tahun lalu.
"Kondisi ini sudah berlangsung hampir setahun, namun kami tetap optimis tidak lama lagi bisnis mobil bekas akan kembali bergairah, seiring pengalaman masyarakat yang telah memanfaatkan mobil murah," ujar Ary, pengusaha mobil bekas di Denpasar, Rabu.
Beberapa merk mobil murah yang sudah diluncurkan sejumlah dealer mobil di Denpasar adalah mobil merk Ayla Daihatsu), Agya (Toyota) dan Wargon-R (Suzuki).
"Para konsumen kini lebih memilih mobil murah yang cukup modis dan irit BBM," ujarnya.
Kenyataan tersebut, menurut dia, langsung menghantam bisnis mobil bekas terlihat sekali biasanya pada saat hari raya besar keagamaan dan tahun baru penjualan mobil bekas bisa mencapai 9-10 unit dalam seminggu.
"Kalau pada tahun ini penjualan menurun drastis paling banyak hanya mampu menjual 5-7 mobil setiap minggunya, sehingga ada penurunan hingga tiga unit perminggu, atau sekitar 12 unit per bulan," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk menyiasati keadaan ini, mau tidak mau harus berani mengambil resiko menurunkan harga mobil bekas untuk menghindari kerugian lebih banyak yang dialami perusaan, penurunan harga mulai dari 2 sampai 3 juta per unitnya tergantung dari jenis dan kemulusan mobilnya.
Menurut dia, harga mobil bekas yang ditawarkan sekarang cukup beragam tergantung merek dan type mobil, misalkan harga mobil daihatsu Taruna Rp 90juta, Avansa Rp 115juta, Kijang A/L Gx 200 Rp 100juta, Honda Jazz Rp 110juta, T0yota Inova type g matik Rp 111juta, dan harga APV arena gl Rp 117juta.
Saat ini, katanya, daihatsu Xenia dan Toyota Avansa bekas masih yang paling laris di pasar dan 75 persen penjualan mobil bekas didominasi oleh mobil merek tersebut sehingga harga jualnya masih stabil, karena mobil jenis tersebut memang sangat disukai masyarakat untuk kegiatan bisnis kepariwisataan.
Ia mengakui sekarang ini memang mobil yang paling diminati oleh masyarakat yakni mobil murah dan ramah lingkungan, karena hanya dengan uang Rp 100juta bisa memiliki mobil baru.
Namun, pihaknya berharap masyarakat bisa rasional membandingkan mobil murah baru tersebut dengan mobil -mobil produk sebelumnya sehingga tidak salah dalam memilih.
"Meski penjualan mobil bekas sekarang ini anjlok, namun para pebisnis mobil bekas tetap optimis pada saatnya nanti masyarakat akan mengalami dan bisa melakukan pembandingan dengan memilih mobil yang pas untuk dibelinya," ujar Ary. (WDY)
Bisnis Mobil Bekas di Denpasar Terhadang Mobil Murah
Rabu, 11 Juni 2014 13:45 WIB