Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali mencatat sebanyak 36 ekor anjing yang tersebar di seluruh kabupaten/kota teridentifikasi positif rabies.
"Data kasus anjing yang positif rabies tersebut terhitung mulai Januari-Mei 2014 dengan jumlah yang tercatat sebanyak 36 ekor," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali drh Nata Kesumadrh Nata Kesuma di Denpasar, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa pada bulan Januari - Mei 2014 tercatat anjing yang teridentifikasi positif rabies terbanyak di Kabupaten Buleleng sebanyak 11 kasus, Kabupaten Jembrana (10), Gianyar (5), Klungkung (4), Tabanan (3), Karangasem (2), Bangli (1).
"Sedangkan untuk Kota Denpasar dan Kabupaten Badung tidak ditemukan adanya anjing yang teridentifikasi positif rabies," ujarnya.
Nata Kesuma mangatakan jumlah anjing yang teridentifikasi positif rabies tercatat paling banyak pada bulan April 2014 dengan total 14 kasus dibandingkan Januari 2014 (2), Februari (9), Maret (5), Mei (6) yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Bali.
Ia menjelaskan bahwa tanda-tanda anjing yang terindikasi penyakit rabies dapat dilihat dari banyaknya pengeluaran air liur yang tampak pada hewan (hipersalivasi) tersebut.
"Selain itu biasanya anjing yang tampak pendiam kemudian menjadi sangat agresif, dan takut melihat air juga menjadi tanda anjing tersebut mengidap rabies," ujarnya.
Untuk kasus Rabies, lanjut dia, pertama kali terjadi di Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Bali pada bulan November 2008. "Kasus tesebut pertama kali di Bali," ujarnya.
Sebelumnya Bali dinyatakan bebas dari penyakit rabies tahun 2007. Namun, berubah menjadi daerah yang tertular penyakit anjing gila pada tahun 2008 sebanyak tujuh kasus.
Namun terus meningkat pada tahun 2010 dengan kasus anjing yang teridentifikasi positif rabies menjadi 404 kasus sehingga pihaknya langsung melakukan vaksinasi terhadap anjing yang liar dan peliharaan dirumah.
"Tahun 2011 cukup efektif dengan dilakukan strategi vaksinasi tersebut sehingga temuan penyakit rabies menurun menjadi 90 kasus sampel positif pada anjing," ujarnya.
Pihaknya sudah melakukan upaya vaksinasi masal tahap I tahun 2010, Tahap II (2011), tahap III (2012), tahap IV (2013) dan tahap V (2014) di Pulau Bali.
"Saya mengimbau kepada masyarakat apabila tergigit anjing agar sesegera mungkin membersihkan luka tersebut," ujarnya. (WDY)
36 Anjing di Bali Teridentifikasi Positif Rabies
Selasa, 3 Juni 2014 14:01 WIB