Cannes (Antara Bali) - Kritikus film senior asal Prancis, Pierre Rissient (78),
mengatakan bahwa film Indonesia sebenarnya mampu bersaing dengan
film-film dari negara lain di Festival Film Cannes.
Di hotel
tempat dia menginap selama Festival Film Cannes yang berlangsung 14-25
Mei, ia menyebut "Tjoet Nja' Dhien" (1988) yang dibintangi oleh
Christine Hakim sebagai salah satu film Indonesia yang dia anggap
bagus.
Film "Tjoet Nja' Dhien" pernah mendapat penghargaan
kategori film internasional terbaik di Festival Film Cannes tahun 1989,
kata Rissient kepada Antara di kota wisata Cannes, Prancis.
Selain film itu, ia mengatakan, film "Serambi" dan "Lewat Djam Malam" yang juga pernah masuk ke Festival de Cannes.
Pria
yang menurut film dokumenter "Pierre Rissient: Man of Cinema" (2007)
karya Todd McCarthy berperan penting dalam lebih dari separuh abad
sejarah film itu juga menyebut Indonesia punya banyak sutradara bagus
seperti Usmar
Ismail, Sjuman Djaya, Teguh Karya, Slamet Rahardjo, Garin Nugroho, dan
Asrul Sani.
Ia juga memuji aktris Christine Hakim, yang dia
jumpai pertama kali di Hongkong Film Festival tahun 1983, sebagai salah
satu aset besar perfilman Indonesia.
"Dia adalah duta yang hebat untuk sinema Indonesia," kata Rissient
tentang aktris peraih Piala Citra dan beberapa penghargaan internasional
itu.
Dan meski mengaku tidak mengamati perkembangan film
Indonesia sekarang dia yakin selanjutnya akan lebih banyak film
Indonesia yang diputar di Cannes.
"Saya yakin film Indonesia akan maju bila digarap dengan
sungguh-sungguh,
baik dari segi naskah, akting para pemain dan juga musik," kata
Rissient, yang mengaku sudah tidak banyak melakukan perjalanan dan
terakhir ke Indonesia tahun 2006.
Dia juga mengatakan bahwa seperti di negara-negara lain, industri film Indonesia akan maju jika pemerintah mendukungnya.
"Sinema tidak akan berkembang tanpa dukungan pemerintah," katanya. (WDY)
Kritikus Film Prancis Angkat Bicara Soal Film Indonesia
Kamis, 22 Mei 2014 11:38 WIB