Jakarta (Antara Bali) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pengusaha
Italia yang tergabung dalam Asosiasi Bisnis Italia di Indonesia,
melakukan investasi yang mendorong perkembangan sektor usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM), termasuk transfer teknologi.
"Kualitas industri rumah tangga di Italia cukup baik. Maka itu perlu
kami jembatani agar mereka berinvestasi di sini, dan membantu kualitas
produksi kita dan akhirnya meningkatkan produksi. Termasuk juga alih
teknologi," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto pada
penandatanganan kerja sama Kadin dan Asosiasi Bisnis Italia di Indonesia
(IBAI) di Jakarta, Selasa malam.
Menurut Suryo, investasi dari Italia untuk sektor UMKM Indonesia
sebenarnya sudah cukup banyak terealisasi, namun masih dalam skala dan
bentuk yang kecil.
"Investasinya kerap tidak terdeteksi. Namun, bentuknya seperti
perusahaan dari Italia yang mengirimkan ahlinya ke sini," ujarnya.
Dia mengatakan investasi yang termasuk transfer teknologi dari
Italia itu juga dibidik untuk meningkatkan kualitas produksi UMKM
Indonesia, sehingga dapat melakukan penetrasi dengan baik ke pasar
Italia.
Sektor UMKM yang dapat menjadi langkah awal, kata Suryo, adalah sektor UMKM di bidang pertanian dan makanan serta minuman.
Selain usulan untuk kemitraan di sektor UMKM, kerja sama Kadin dan
IBAI itu juga akan membahas sistem logistik dari masing-masing negara
untuk menggenjot nilai perdagangan antarkedua negara.
Sejak 2009, nilai perdagangan antara Indonesia dan Italia
menunjukkan tren positif. Pada 2014, Suryo memperkirakan, nilai
perdagangan kedua negara akan meningkat pesat dan Indonesia berpeluang
menikmati surplus yang lebih besar.
Pada 2013, berdasarkan data Kementerian Perdagangan yang dikutip
Kadin, Indonesia menikmati surplus dari Italia sebesar 443 juta dollar
AS. Italia menyerap impor dari Indonesia senilai 2,1 miliar dollar AS,
sedangkan eskpornya hanya 1,6 miliar dollar AS.
"Trennya sangat positif dalam dua tahun ke belakang. Tahun ini pasti
akan naik lagi, walaupun saya tidak dapat katakan bisa 100 persen
naikknya," ujarnya.
Hal itu tidak lepas dari proyeksi cepat pulihnya kondisi ekonomi
Italia setelah ikut terkena dampak krisis di negara-negara Eropa.
"Mereka akan cepat rebound. Tahun ini mereka pasti sudah pulih kembali," tuturnya.
Sementara itu, Ketua umum IBAI Luigi Carlo Gastel menyebutkan
investasi untuk UMKM paling mudah adalah di sektor makanan dan minuman.
Namun, dia tidak menjamin akan terdapat investasi besar-besaran untuk sektor tersebut dari pengusaha Italia di Indonesia.
"Untuk alih teknologi, sudah pernah dilakukan dan cukup sering
terjadi. Misalnya alih teknologi dari Italia untuk perusahaan terigu
Bogasari pada beberapa tahun lalu," ujar dia. (WDY)
Kadin Minta Pengusaha Italia Berinvestasi Kembangkan UMKM
Rabu, 21 Mei 2014 5:30 WIB