Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah pedagang bermobil yang selama ini menempati bagian pelataran Pasar Badung Denpasar, Bali, untuk sementara direlokasi ke Pasar Payuk sehubungan sedang dilakukan pembangunan sentral parkir di lokasi itu.
"Pedagang bermobil untuk sementara direlokasi sehubungan tengah dilukukan pembangunan sentral parkir yang diperkirakan rampung akhir 2010," kata Direktur Pasar Kota Denpasar I Made Westra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, penggarapan projek sentral parkir itu tentu berdampak pada para pedagang bermobil yang selama ini memanfaatkan tempat tersebut.
"Kami sudah sosialisasikan kepada para pedagang sejak sebulan lalu, sehingga kami rasa tidak ada hambatan lagi di lapangan," katanya.
Westra mengatakan, pada prinsipnya para pedagang itu sudah memaklumi, terkait mereka akan direlokasi ke Pasar Payuk yang berlokasi di sebelah barat Pasar Badung.
"Sesuai rencana, semuanya dipindah ke lahan parkir Pasar Payuk. Hanya saja, mungkin belum semua bisa tertampung sekarang, sehubungan dengan keterbatasan lahan yang ada," ucapnya.
Ia menyebutkan, karena belum bisa ditampung semua, maka ketua kelompok pedagang bermobil yang harus turun mengaturnya.
Dikatakan, jumlah pedagang bermobil yang biasanya mangkal di pelataran Pasar Badung mencapai 132 pedagang. Sedangkan pedagang pelataran yang tidak bermobil mencapai 87 orang.
Untuk di Pasar Payuk, mereka dibolehkan berjualan mulai pukul 17.00 sampai pukul 06.00 Wita. Di atas pukul 06.00 Wita fungsi sentral parkir Pasar Payuk kembali seperti semula dan tidak ada lagi aktivitas pedagang.
"Aturan di Pasar Payuk tidak sama seperti saat mereka berjualan di pelataran Pasar Badung," katanya.
Ia mengatakan, bukan hanya pemindahan pedagang yang harus dilakukan PD Pasar, dampak lainnya yang dirasakan pengelola 16 unit pasar tradisional ini adalah perolehan retribusi.
Disebutkan selama pengerjaan projek sentral parkir itu, PD Pasar akan kehilangan retribusi parkir dan pedagang pelataran serta pedagang bermobil mencapai Rp700 juta lebih.
"Dari pengamatan selama pengerjaan projek ini, diprediksi terjadi penurunan sekitar 40 sampai 60 persen," jelas Westra.
Dikatakan Westra, ketika projek sentral parkir ini rampung, para pedagang pelataran dan bermobil akan kembali bisa berjualan di lokasi semula.
"Hanya saja lahan yang digunakan lantai atas, sedangkan parkir 'basement' tidak boleh ada aktivitas berjualan. Itupun hanya pada pukul 17.00 sampai pukul 06.00 Wita, dan di atas pukul itu mereka juga tidak diizinkan berjualan di kawasan sentral parkir," ucapnya.
Westra juga meminta masyarakat untuk memahami ketidaknyamanan masuk Pasar Badung selama projek yang dikerjakan PT Tunas Jaya Sanur itu berlangsung.
"Kami juga mengharapkan masyarakat untuk maklum dengan kondisi krodit selama ini. Mudah-mudahan setelah projek ini rampung, kekroditan di kawasan Jalan Gajah Mada dan Sulawesi bisa diminimalisasi," katanya.(*)