Denpasar (Antara Bali) - Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali akan memfokuskan pemantauan pada pelaksanaan tugas para pengawas Ujian Nasional jenjang SMP/MTs di Kota Denpasar.
"Kami fokus mengawasi para pengawas ujian karena di tangan merekalah kejujuran dan kualitas UN itu sangat ditentukan," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab di Denpasar, Minggu.
Terkait dengan pelaksanaan UN jenjang SMP yang akan berlangsung mulai dari 5--8 Mei 2014, pihaknya akan melakukan pengawasan secara acak terhadap sejumlah sekolah di Kota Denpasar.
"Hal ini sebagai upaya untuk turut serta menciptakan UN yang jujur dan berkualitas di wilayah Bali, khususnya di Kota Denpasar," ujarnya.
Umar juga meminta para pengawas agar menggunakan seluruh wewenangnya untuk menciptakan UN yang jujur dan berkualitas.
Selain itu, Ombudsman juga mengingatkan pihak sekolah harus dapat menciptakan suasana nyaman dengan cara menghindari sekecil mungkin kemungkinan munculnya hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kunci jawaban di dalam ruangan ujian.
"Sekolah kami harapkan dapat mengontrol secara ketat apa saja yang dibawa oleh peserta ujian dan memastikan bahwa tidak satu pun yang membawa barang-barang yang dapat merusak spirit kejujuran, seperti telepon genggam dan kunci jawaban," kata Umar.
Ujian Nasional SMP/MTs di Bali akan diikuti oleh 60.175 siswa dari 452 sekolah, dan 820 siswa kejar paket B dari 37 pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM).
Ujian tersebut akan mengujikan empat mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA. (WDY)