Jakarta (Antara Bali) - Anak-anak rentan terjangkit penyakit demam berdarah karena pola nyamuk Aedes Aegypti yang aktif pada waktu sebagian besar anak berada di sekolah atau bermain di luar rumah, yaitu pukul 08.00-10.00 dan 15.00-17.00.
Sayangnya, masyarakat Indonesia dinilai belum banyak yang sadar dan peduli dalam mencegah penyakit itu. Oleh karena itu, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat bersama SC Johnson melibatkan anak-anak dalam Program Lawan Demam Berdarah demi meningkatkan kesadaran mencegah demam berdarah khususnya di sekolah.
"Sehingga anak anak kita tidak menjadi korban demam berdarah, namun menjadi agen perubahan yang diberdayakan untuk mencegah demam berdarah," kata Vice President and General Manager SC Johnsons Indonesia JHHP Francisco F. Guerra di Jakarta, Minggu.
Salah satu bagian program tersebut adalah Jambore Juru Pemantau Jentik (Jumantik) bersama 200 siswa SD Jakarta, Minggu. Para Jumantik yang diharap dapat menjadi agen perubahan belajar cara mencegah demam berdarah dengan cara menarik, seperti permainan, kuis dan nyanyian.
Wakil Ketua IAKMI Husein Habsyi menjelaskan pelatihan Jumantik Cilik ini dilakukan berantai, langkah pertama adalah memberi pengarahan pada setiap guru yang mewakili 50 SD terpilih.
Guru akan mengajarkan perwakilan siswa dibantu pengawasan dari mahasiswa. Kemudian, murid yang terpilih jadi Jumantik Cilik diharapkan dapat melaksanakan berbagai aksi seperti mensosialisasikan pencegahan demam berdarah serta memberantas sarang nyamuk di sekolah.
Aksi Jumantik Cilik di sekolah berlangsung setiap Jumat mulai 2 Mei 2014 hingga 20 Juni 2014. Selain jambore Jumantik, Program Lawan Demam Berdarah juga meliputi sosialisasi melalui media, misalnya kampanye televisi, edukasi dan aktivasi di toko-toko, website dan program komunikasi pencegahan demam berdarah ke SD pada periode Maret-Juni 2014.
Selain itu, ada riset pencegahan demam berdarah oleh IAKMI dengan bantuan dana penelitian Rp100 juta dari SC Johnson pada Juni 2014. (WDY)
Ajak Anak Lawan Demam Berdarah
Minggu, 27 April 2014 18:15 WIB