Jayapura (Antara Bali) - Lembaga Pemantau
Penyelengaraan Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (LP3 NKRI)
kembali menemukan siswa SMP sebanyak 11 orang ikut mencoblos saat
pelaksanaan pemilihan legislatif pada 9 April lalu, di Kabupaten Sarmi,
Papua.
Ketua tim pemantau pemilu LP3 NKRI, Nurwahidah, kepada Antara di
Jayapura, Senin, mengatakan, kesebelas nama siswa SMP itu ditemukan
setelah LP3 NKRI menemukan 4.000 kertas suara disertai dengan kupon
berhadiah dibagikan kepada masyarakat di daerah tersebut.
Menurut dia, sebelas orang siswa tersebut dikerahkan oleh salah satu
caleg dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk memilih di
tempat pemungutan suara 08 yang berada di daerah pemilihan (dapil) dua.
Daerah pemilihan dua adalah Kota Sarmi.
"Sebelas anak ini dimobilisasi dalam massa orang dewasa," ujarnya.
Dia mengatakan, belasan anak itu mencoblos dengan menggunakan kartu
tanda penduduk (KTP), dari KTP itulah ketahuan masih di bawah umur
untuk memilih.
Kesebelas nama anak yang dimobilisasi dan berhasil dihimpun LP3 NKRI
di lapangan yakni Sadrat Waken (15), Jimi Takerbak (15), Soni Buaye
(15), Budi Abi (15), Panus Abi (14), Dorsila Waken (16), Desi Buaye
(15), Tina Buaye (16), Dominggus Waken (14), Leksi Isiu (16), Lusi Uduas
(14).
Nurwahidah meminta, pelanggaran pemilu di Kabupaten Sarmi,
ditindaklanjuti oleh panitia pengawas pemilu setempat sesuai peraturan
yang berlaku. KPU Sarmi sudah menerima laporan tersebut.
Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD
semua tindakan pidana pemilu yaitu berupa tindakan pemilu yang
digolongkan sebagai pelanggaran sesuai pasal 273.
Sebelumnya, LP3 NKRI menemukan sebanyak 4.000 kertas suara disertai
dengan kupon berhadiah dibagikan kepada masyarakat di Kabupaten Sarmi.
4.000 kertas suara yang disertai kupon berhadiah itu ditemukan saat
pelaksanaan pemilu, 9 April lalu. (WDY)
Belasan Siswa SMP Dikerahkan Caleg Gerindra Mencoblos di Pileg
Senin, 21 April 2014 7:48 WIB