London (Antara Bali) - Presiden Kroasia Prof. Dr. Ivo Josipovic, menyambut baik kehadiran delegasi lintas agama Indonesia di Istana Kepresidenan Kroasia yang dinilainya memiliki misi mulia melalui dialog dengan pemuka agama dan pejabat pemerintah terkait serta masyarakat umum di Kroasia.
"Kunjungan ini juga melengkapi upaya-upaya yang telah dilakukan sebelumnya untuk memperdalam hubungan Indonesia-Kroasia melalui berbagai bidang kerja sama lainnya," kata Kasi Budaya, Direktorat Diplomasi Publik, Kemlu, Purno Widodo kepada Antara London, Kamis.
Hal senada disampaikan Dubes RI untuk Kroasia, Agus Sardjana, bahwa DLAI ini telah memberikan manfaat nyata melalui disepakatinya Memorandum Saling Pengertian antara Universitas Zagreb dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Hal tersebut telah memberikan payung hukum untuk berbagai kerja sama antara kedua pihak seperti pengajaran di bidang studi keagamaan dan pertukaran staf pengajar, ujar Dubes Sardjana.
Menurut Dubes Sardjana, dialog yang baru pertama kali dilakukan menghasilkan kesepakatan kerja sama dengan Komunitas Muslim Kroasia atau Meshihat dalam berbagai kerja sama seperti pengiriman qori dan qoriah, pemberian beasiswa serta sertifikasi makanan halal.
Dubes Sardjana yang memulai tugasnya sejak awal Februari 2012 yang juga merupakan Dubes Indonesia pertama di Kroasia mengakui kunjungan DLAI ke Kroasia merupakan kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama RI untuk mengintensifkan people-to-people contact.
Delegasi RI dipimpin Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Abdul Jamil, MA dengan membawa berbagai unsur seperti tokoh agama dan pendidikan diantaranya, yaitu Pastur Agus Ulahayanan, Prof Dr. Faisal Ismail dan Prof. Dr. Azyumardi Azra.
Menurut Direktur Program Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, Dr Azyumardi Azra, Indonesia merupakan laboratorium pluralisme dimana Islam dan Demokrasi dapat berjalan selaras, selain itu model dialog antar iman (interfaith) Indonesia menjadi contoh sukses upaya memperkuat kohesi sosial dan harmoni kehidupan beragama.
Kroasia merupakan mitra ke-23 Indonesia dalam tataran Dialog Lintas Agama secara bilateral. Dalam hal ini Indonesia dan Kroasia sepakat dan bertekat untuk memajukan Dialog Lintas Agama untuk terus menguatkan komitmen terhadap penguatan upaya saling memahami keberagaman dan perbedaan.
Berbagai rangkaian kegiatan DLAI di Kroasia yang berlangsung dari tanggal 12 sampai 16 April antara lain pertemuan dengan berbagai pemimpin dan komunitas agama, unsur pemerintah seperti Presiden, Wakil Menteri dan Walikota dan anggota Parlemen.
Selain kunjungan ke berbagai pusat peribadatan, pemberian kuliah umum di Universitas Zagreb pyang mempunyai jumlah mahasiswa lebih dari 65 ribu orang mengenai kehidupan beragama di Indonesia dengan tajuk "Diversity in Unity and Politics of Multiculturalism".
Delegasi Indonesia juga berpartisipasi dalam roundtable discussion dengan tajuk "Indonesia-Croatia Interfaith Dialogue: Best Practices, Lessons Learned and the Way Forward" yang menampilkan sejumlah pemimpin keagamaan dan pejabat pemerintah Kroasia dihadiri sekitar 50 orang.
Kroasia merupakan kekuatan baru dalam percaturan politik global setelah pecah dari Yugoslavia tahun 1991 dan selanjutnya menjadi Negara Uni Eropa ke-28 pada tanggal 1 Juli 2013 lalu.
Kroasia merupakan salah satu bangsa tertua di Eropa, memandang Indonesia sebagai kekuatan penting di kawasan dan berupaya terus untuk meningkatkan hubungan kedua Negara. Hal tersebut tersirat dari keinginan yang besar dari pemimpin Kroasia untuk berkunjung ke Indonesia. (WDY)