London (Antara Bali) - Indonesia mengundang kalangan pebisnis Inggris dan negara-negara
Eropa lainnya untuk berinvestasi di Indonesia pada tujuh sektor utama.
Tawaran berinvestasi itu disampaikan delegasi Indonesia dalam
rangkaian acara Financial Services Forum yang diselenggarakan
Pemerintah Inggris bekerja sama dengan "The City UK serta City and
Financial" di London, kata Sekretaris Pertama KBRI London, Hastin Dumadi
kepada Antara London, Jumat.
Dalam forum tersebut Deputi Perencanaan Modal BKPM, Tamba Hutapea
menyampaikan presentasi pada sesi khusus "Investing in Indonesias Public
Private Partnership (PPP) Programme" .
Dubes RI di London, Hamzah Thayeb, turut hadir pada sesi khusus
Indonesia dalam forum tersebut yang juga menampilkan pembicara Dr.
Wahyu Utomo dari kantor Kemenko Perekonomian, Emma Sri Martini dari PT
Sarana Multi Infrastruktur, Yadi Jaya Ruchandi dari PT Penjaminan
Infrastruktur Indonesia serta Peter Mumfrod dari Kementerian Luar
Negeri Inggris.
Indonesia mengundang kalangan bisnis Inggris dan negara-negara
Eropa untuk berinvestasi di Indonesia pada tujuh sektor utama, seperti
pertambangan dan pertanian yang bernilai tambah serta industri
substitusi impor.
Sedangkan industri substitusi konsumsi yang mencakup diantaranya
industri untuk memproduksi makanan, minuman, peralatan rumah tangga,
kilang minyak, produksi material bangunan seperti semen, serta industri
berorientasi ekspor (seperti tekstil, elektronika, permesinan, dan
kertas).
Selain itu juga ditawarkan bidang industri kreatif dan pariwisata
terutama di 16 tujuan wisata yang menjadi fokus Indonesia saat ini,
serta proyek infrastruktur yang mencakup pembangunan jalan tol, rel
kereta api, listrik, suplai air bersih, penanganan sampah serta
transportasi udara dan laut.
Khusus untuk proyek infrastruktur dengan skema PPP, Pemerintah
Indonesia mengalokasikan dana sebesar 4,36 milyar dolar AS untuk 16
proyek infrastruktur di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Papua,
serta proyek nasional di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
"Proyek tersebut diantaranya adalah proyek pembangunan jalan tol di
Menado, Tanjung Priok, jalan tol Medan - Binjai, rel kereta api DKI
Jakarta - Bandara Soekarno Hatta, suplai air bersih di Bekasi dan Bali,"
demikian Dr. Wahyu Utomo.
Mewakili Pemerintah Inggris, Peter Mumfrod mengharapkan Indonesia
dapat memanfaatkan jasa konsultansi dan keahlian yang banyak ditawarkan
perusahaan di Inggris dalam proyek infrastruktur tersebut.
International Financial Services Forum mendapat banyak perhatian
dari kalangan bisnis finansial Inggris dan negara-negara Eropa lainnya,
dihadiri lebih dari 400 peserta .
Selain Indonesia, pihak panitia penyelenggara juga menyelenggarakan
beberapa sesi khusus yang menyoroti peluang bisnis dan investasi di
RRT, Turki, Meksiko, India, dan Myanmar serta negara-negara Timur Tengah
dan Afrika Utara.(WDY)
Indonesia Undang Pebisnis Inggris Berinvestasi Tujuh Sektor
Jumat, 4 April 2014 8:26 WIB