Denpasar (Antara Bali) - Calon anggota DPRD Provinsi Bali berlatar belakang psikolog, Dewa Ayu Diah Paramita Putri Nida termotivasi untuk meningkatkan kesadaran politik generasi muda.
"Generasi muda kini apatis politik, karena ulah segelintir politisi yang menghalalkan segala cara," kata Caleg Partai Golongan Karya dari Kabupaten Klungkung itu di Denpasar, Rabu.
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana jurusan Psikologi itu menjelaskan bahwa apatisme para generasi muda bisa dipahami setelah melihat bangsa ini tanpa perubahan positif.
"Namun mengingat besarnya tanggung jawab generasi muda untuk menyelamatkan bangsa ini, kita harus mendorong mereka agar mampu tampil sebagai politisi berkelas," ujar gadis kelahiran Klungkung 16 November 1990 itu.
Ia menegaskan bahwa apabila terpilih menjadi anggota DPRD Bali akan memaksimalkan ilmu yang didapat di bangku kuliah untuk berjuang meningkakan kesadaran politik generasi muda melalui pendidikan politik yang berkarakter.
Selain itu, apabila terpilih menjadi wakil rakyat, dirinya akan memberikan pengalaman berorganisasi, baik di ormas maupun parpol agar sejak muda bisa dewasa secara intelektual, emosional dan spiritual dalam berpolitik dengan memegang teguh komitmen kerakyatan.
Ia menambahkan bahwa ruang lingkup psikologi adalah karakter manusia, emosi, dan kualitas kebutuhan sehingga ilmu psikologi mampu menyelesaikan masalah manusia (jiwa/karakter), kemasyarakatan (psiko sosial) agar dapat membangun tatanan masyarakat yang beradab.
"Dengan politisinya yang berkarakter, sehat mental, dan berpandangan jauh ke depan maka dapat membangun tatanan masyarakat yang beradab," ujar perempuan yang mengaku belajar politik dari ayahandanya seorang politisi Bali dan sang paman yang mantan anggota DPR-RI itu.
Menurut dia, kalau mau perubahan di negeri ini tidak perlu mengharapkan atau menunggu orang lain lebih dahulu berubah, perubahan harus mulai dari diri sendiri dengan niat baik untuk mencapai keadaan masyarakat yang lebih baik.
"Generasi muda harus tampil di barisan paling depan dalam mendorong perubahan politik yang lebih bermartabat, sarat nilai kemanusiaan sesuai hakekat dasar kesucian nilai politik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Ia menjelaskan, nilai-nilai filsafati politik kini tidak lagi dipahami sehingga dalam praktek politik para politisi menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, padahal seorang politisi harus taat nilai dan taat azas karena dari sana keputusan publik yang menentukan jalan hidup masyarakat berasal.
Caleg DPRD Bali Dapil Jembrana dari Partai Golkar Ni Putu Sri Wahyuni sependapat dengan rekan separtainya itu bahwa pendidikan politik sangat penting diberikan kepada para generasi muda untuk membentuk karakter politik generasi muda yang mampu mengembangkan demokrasi kerakyatan. (WDY)