"Percepat penerapan atau pengalihan kendaraan pribadi ke sistem transportasi massal, baik transportasi perkotaan maupun antarkota yang efisien," kata Menteri Perhubungan, Evert E Mangindaan, dalam informasinya, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Mangindaan, guna merealisasikan hal tersebut, pemerintah melalui Dewan Energi Nasional juga telah membentuk kelompok kerja tentang ini guna mendapat solusi jitu tentang transportasi massa dan penghematan energi.
Belanja bahan bakar minyak pemerintah
selalu menyedot porsi besar APBN saban tahun sementara gelontoran dana
untuk pembangunan infrastruktur transportasi massal ini selalu kalah
jauh.
Belum lagi didorong pertumbuhan angka
penjualan mobil yang selalu meningkat, sekitar 1,1 juta mobil pertahun
dengan kemudahan skema pembelian yang makin mendorong masyarakat memakai
kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum.
Akibatnya,
kemacetan sangat parah dan kronis menjadi hal yang selalu sangat sukar
dientaskan. Kenyataan ini belum dikombinasikan dengan inefisiensi
pemakaian BBM, pencemaran lingkungan, kerugian waktu, dan inefisiensi
pergerakan perekonomian lain dalam skala lebih masif.
Sebelumnya,
Kementerian Perhubungan menyatakan, Rp382 miliar dianggarkan untuk
pengembangan transportasi bus massal di enam kota aglomerasi di
Indonesia.
Aglomerasi adalah kawasan kota yang
diperluas dan terdiri atas daerah sentral dan berbagai daerah suburban
yang mengelilinginya, contohnya Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi).
Dalam hal ini, keenam
kota aglomerasi itu antara lain Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang,
Karo), Jabodetabek, dan metropolitan Bandung (Bandung, Cimahi,
Sumedang).
Juga metropolitan Surabaya (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan), Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan), dan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar). (WDY)
Juga metropolitan Surabaya (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan), Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan), dan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar). (WDY)