Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Cokorda Gede Asmara Putra Sukawati mengharapkan pemerintah kabupaten dan kota yang menemukan orang gila atau warga yang mengalami gangguan jiwa dijalanan agar diajak ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli.
"Selain itu warga tersebut yang tak memiliki indentitas agar diumumkan di media massa. Karena dengan langkah itu diharapkan ada keluarga yang mengakui, sehingga akan memudahkan melakukan koordinasi supaya pasien tersebut mendapatkan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)," katanya di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan di Bali cukup banyak menemukan orang gila atau warga mengalami gangguan jiwa berkeliaran, baik di kabupaten dan perkotaan. Hal itu harus mendapatkan penanganan serius dari pemerintah setempat, sehingga bisa si pasien tersebut mendapatkan pengobatan yang layak.
"Perlu ada pendataan identitas si pasien tersebut. Jika tidak memiliki identitas diri, maka mereka tidak mendapatkan JKBM. Ini juga menjadi tanggung jawab RSJ bersangkutan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Provinsi Bali agar melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota, sehingga ada jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan itu.
"Memang warga yang mengalami gangguan jiwa cukup banyak di Bali. Karena itu harus mendapatkan penanganan pengobatan yang maksimal. Dan pemerintah bisa menanggung biaya pengobatannya melalui JKBM," katanya.
Sementara itu, Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, Sp.KJ, dari "Suryani Institute for Mental Health" meminta masyarakat tidak semena-mena memperlakukan orang yang mengalami gangguan mental, seperti orang gila.
"Ini masalah kemanusiaan. Jangan sampai ada warga dengan gangguan jiwa dipasung atau diikat oleh keluarga mereka karena tidak ada biaya perawatan," ujarnya.
Dalam mendata orang gila, "Suryani Institute for Mental Health" dibantu Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, rumah sakit, puskesman di daerah setempat.
"Pengobatan yang murah untuk orang gila harus dilakukan dengan pendekatan secara spiritual," kata Suryani yang dikenal sebagai pakar kejiwaan itu.
Menurut dia, orang gila di beberapa daerah lain berhasil disembuhkan dengan pendekatan spiritual tanpa harus ketergantungan penggunaan obat penenang. "Memang butuh waktu lama dan berkelanjutan," katanya. (WRA)
Warga Gangguan Jiwa Diajak Ke RSJ
Senin, 10 Februari 2014 18:17 WIB