Denpasar (Antara Bali) - Pemkab Badung, Bali bertekad menggunakan pupuk organik dalam proses produksi pertanian dan menghindari sedini mungkin penggunaan obat-obatan yang mengandung zat kimia dalam membasmi hama.
"Upaya tersebut untuk mendukung 'Badung Go Organik' yang dicanangkan Bupati Badung Anak Agung Gede Agung," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, Gusti Made Agung di Denpasar Senin.
Ia mengatakan, berbagai upaya dilakukan agar petani tertarik menggunakan pupuk organik maupun menghindari menggunakan zat kimia dalam proses produksi.
Oleh sebab itu pihaknya menggelar Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) Kopi dan Kakao bagi 100 petani yang terhimpun dalam subak abian (pertanian lahan kering).
Kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam hal budidaya kopi dan kakao, khususnya pengendalian hama tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Gusti Made Agung menambahkan, petani pada sekolah lapang tersebut juga diajarkan bagaimana mengendalikan hama secara biologis, mekanis dan teknis budidaya yang benar dengan harapan mampu mengurangi pencemaran dan bahaya keracunan zat kimia.
"Semua upaya itu akan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas komoditi perkebunan, sekaligus laku di pasaran ekspor, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan petani," ujar Gusti Made Agung.
SL-PHT akan menyusul dilaksanakan pada subak abian lain di wilayah Kabupaten Badung, dengan harapan seluruh petani yang terhimpun dalam wadah subak, baik subak di lahan basah maupun kering mendukung upaya mewujudkan Badung "Go Organik".
Keberhasilan mewujudkan sasaran tersebut sangat tergangung dari kesadaran dan prilaku petani untuk menghasilkan komoditi yang ramah lingkungan, ujar Gusti Made Agung.(*)
Badung Hindari Zat Kimia untuk Basmi Hama
Senin, 14 Juni 2010 13:50 WIB