Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk redistribusi curah hujan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, guna mengatasi permasalahan banjir.
"Teknologi akan diterapkan sebagai langkah antisipasi agar bencana banjir tidak berkembang lebih luas lagi," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif saat konferensi pers di Lanud Halim, Jakarta, Selasa.
Syamsul menjelaskan, langkah antisipatif harus dilakukan mengingat masih tingginya curah hujan di Jakarta dalam beberapa hari ke depan.
"BNPB meminta kepada UPT hujan buatan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca atau 'TMC'," ucapnya.
TMC, tambah dia, adalah upaya manusia untuk melakukan intervensi terhadap proses yang terjadi dalam awan atau lingkungannya.
TMC bisa digunakan untuk mengurangi curah hujan yang berlebih yang mengakibatka banjir.
"Pesawat Hercules san Casa 212-200 akan digunakan untuk menjalankan metode ini yakni menghantarkan bahan semai untuk mengurangi masa udara," paparnya.
Selain itu, menggunakan peralatan darat di beberapa lokasi untuk membangkitkan partikel halus guna menciptakan efek persaingan pada awan agar sulit bekembang.
Operasi TMC rencananya akan disiagakan selama dua bulan, mulai 14 Januari 2014.
BNPB mempersiapkan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk membiayai pelaksanaan TMC di Jakarta dan sekitarnya.
TMC terselenggara atas kerja sama antara BNPB dan BPPT dan didukung BMKG, TNI AU serta pemprov DKI Jakarta. (WRA)
Ini Yang dilakukan Pemerintah Antisipasi Banjir di Jakarta
Selasa, 14 Januari 2014 20:00 WIB
................"Teknologi akan diterapkan sebagai langkah antisipasi agar bencana banjir tidak berkembang lebih luas lagi,"