Negara (Antara Bali)- Anggota dewan di DPRD Jembrana minta, pemborong atau rekanan yang molor dalam pengerjaan proyek mendapatkan catatan khusus, saat ikut tender di tahun 2014.
"Dari catatan kami, dalam pengerjaan proyek fisik tahun 2013, yang paling menonjol adalah molornya waktu pengerjaan oleh rekanan. Memang, mereka membayar pinalti, tapi tetap harus mendapatkan catatan khusus agar tidak terulang lagi di tahun 2014," kata anggota Komisi C DPRD Jembrana, Putu Kamawijaya, yang membidangi pembangunan fisik, Rabu.
Ia menilai, keterlambatan pengerjaan proyek fisik, lebih disebabkan oleh rekanan yang tidak siap, baik dari sisi finansial, maupun memperhitungkan kondisi cuaca.
Sementara Ketua DPRD Jembrana, Ketut Sugiasa minta, rekanan yang ikut tender benar-benar memiliki kemampuan finansial, tidak hanya mengandalkan pembayaran termin dari pemerintah.
"Kalau mengandalkan tahapan atau termin pembayaran dari pemerintah, proyek bisa molor termasuk gaji buruh bisa tertunda," katanya.(GBI)