Denpasar (Antara Bali) - Bali melakukan impor berbagai komponen alat produksi senilai 55,23 juta dolar AS selama bulan Nopember 2013, meningkat 217,65 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya 17,38 juta dolar.
"Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Oktober 2013) impor tersebut juga meningkat 82,93 persen yang mencapai 30,19 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Amirudin di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, impor komponen alat produksi itu 77,20 persen di antaranya didatangkan dari China, menyusul Swis 8,30 persen dan Hong Kong tiga persen.
Selain itu juga mengimpor dari Hong Kong 2,39 persen dan Amerika Serikat 1,53 persen serta sisanya dari sejumlah negara lainnya.
Amirudin menambahkan, alat produksi yang didatangkan dari luar negeri itu antara lain berupa produk mesin-mesin mekanik 60,80 persen dan mesin/ perlatan listrik 29,64 persen.
Selain itu juga mendatangkan produk minyak atseri, kosmetik wangi-wangian 2,46 persen, produk perhiasan/permata 2,18 persen dan produk perangkat optik 0,62 persen.
Amirudin menjelaskan, nilai impor Bali yang tercatat 55,23 juta dolar AS itu nilainya lebih besar dibanding perolehan ekspor daerah ini pada bulan yang sama hanya 46,08 juta dolar AS.
Matadagangan yang didatangkan dari luar negeri berupa alat-alat produksi itu akan mampu meningkatkan prolehan devisa pada bulan-bulan berikutnya, karena matadangan itu setelah diolah atau mempermudah proses produksi, sekaligus manghasilkan devisa yang lebih besar.
Impor alat produksi itu dinilai jauh lebih baik dibandingkan mengimpor bahan makanan atau minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Oleh sebab itu impor yang dilakukan Bali berupa alat produksi akan memberikan dampak positif dalam memacu perolehan ekspor pada di masa mendatang, ujar Amirudin. (WRA)
Nilai Impor Bali Naik 217,65 Persen
Minggu, 5 Januari 2014 12:02 WIB