Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi I DPRD Bali I Made Arjaya mengatakan akan segera mengkaji ulang izin operasional armada taksi di Bali yang diusulkan oleh sejumlah perusahaan armada terserbut.
"Kami akan mengkaji ulang izin operasional yang diajukan oleh sejumlah perusahaan armada taksi di Bali," katanya di Denpasar, Kamis.
Pada acara dengar pendapat dengan Organisasi Pengusaha Angkutan dan Kendaraan (Organda) Bali itu, ia mengatakan, meski izin prinsip sudah turun namun perlu kajian yang lebih mendalam mengenai izin operasional.
"Izin operasional tersebut akan dikeluarkan oleh pemerintah provinsi jika sudah memenuhi persyaratan termasuk tidak ada lagi permasalahan lain, seperti demo para sopir taksi. Sedangkan dewan hanya memberikan rekomendasi untuk penerbitan izin tersebut," katanya.
Hal itu dikatakan, terkait desakan dari Organda Bali agar izin operasional taksi sebanyak 600 unit yang diusulkan oleh sejumlah perusahaan angkutan tersebut hingga kini belum diterbitkan.
"Hingga kini kami belum bisa memutuskan untuk merekomendasi permohonan dari perusahaan tersebut. Kami harus melakukan rapat dengan seluruh dewan dan instansi terkait. Beri kami waktu untuk membahas tersebut dalam dua pekan ini," kata Arjaya.
Ketua Organda Bali Ketut Eddy Darma Putra meminta DPRD agar secepatnya merekomendasi mengenai izin operasi taksi tersebut, karena di satu sisi mereka harus membayar cicilan mobil tersebut.
"Inilah yang menjadi persoalan oleh para perusahaan. Dengan tidak beroperasional kendaraan tersebut tentu tidak bisa membayar cicilan itu," katanya.
Sementara di halaman gedung DPRD Bali, ratusan sopir taksi dari perusahaan sejumlah perusahaan armada, yaitu Wahana Taksi, Taksi Ngurah Rai, Bali Taksi dan Komotra menggelar unjuk rasa damai.
Para sopir taksi tersebut menuntut kepada dewan untuk segera merealisasikan izin operasional yang telah diajukan kepada Pemerintah Provinsi Bali.
"Kami minta dewan segera mengirim surat rekomensi kepada Pemprov Bali untuk dapat segera turun izin operasional itu," kata seorang sopir taksi Nyoman Rai.
Dalam demo tersebut, para sopir taksi selain berorasi juga memainkan seperangkat gamelan Bali dengan tabuh Beleganjur sebagai ungkapan semangat mereka bekerja.
"Kami menabuh gamelan ini sebagai ungkapan, bahwa kami siap untuk menjadi pengemudi dalam memberi pelayanan terbaik kepada wisatawan yang datang ke Pulau Dewata," katanya.(*)
Izin Operasional Taksi Masih Dikaji
Kamis, 3 Juni 2010 17:44 WIB