Semarapura (Antara Bali) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meresmikan sarana air bersih di Desa Tihingan, Kabupaten Klungkung, dan Desa Taro, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin.
"Prasarana itu dibangun untuk mengatasi krisis air di kedua daerah tersebut agar dapat memberi kesejahteraan bagi masyarakat setempat," katanya di sela-sela peresmian air bersih di Desa Tihingan, Kabupaten Klungkung.
Peresmian sarana air bersih itu ditandai dengan pembukaan keran air dan penandatanganan prasasti.
Menurut Jero, titik bor di Desa Tihingan dan Desa Taro tersebut merupakan dua dari 21 titik sumur bor yang sudah dibangun Kemeterian ESDM di Bali.
Rencaanya Kementerian ESDM akan membangun 200 titik sumur bor per tahun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Saat ini titik sumur bor di Kabupaten Buleleng, Bangli, Klungking, Karangasem, dan Jembrana masih dalam tahap survei untuk bisa dibangun secaptnya.
Pelaksana tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM R Sukhyar menjelaskan bahwa 21 titik di Bali dari 1.044 titik di Indonesia dalam tujuh tahun trakhir.
"Titik sumur bor di Desa Tihingan debit airnya mencapai 2,5 liter per detik dengan kedalaman 125 meter yang nantinya bisa memenuhi kebutuhan untuk 1800 jiwa atau sekitar 400 kepala keluarga," ucapnya.
Sedangkan untuk di Desa Taro kecepatan airnya mencapai 3 liter per detik yang mampu memenuhi kebutuhan 1.800 jiawa.
Sementara itu, Wakil Bupati Klungkun I Made Kasta mengatakan, wilayahnya yang mengalami permasalahan kesulitan air terjadi di Nusa Penida, Desa Punduk Dawa. (WRA)