Jakarta (Antara Bali) - Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan fenomena kekalahan partai Islam dalam beberapa pemilihan umum bukan karena tidak begitu pentingnya lagi nilai ideologi bagi pemilih, melainkan karena pragmatisme politik yang lebih menguntungkan partai nasionalis.
"Partai Islam kalah bukan karena ideologis, melainkan karena uangnya tidak ada (untuk membiayai infrastruktur partai). Ini karena pragmatisme politik," kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar pada diskusi "PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin" di Jakarta, Minggu.
Muhaimin mengatakan bahwa PKB pun saat ini masih memikirkan strategi-strategi untuk mencegah perpindahan suara dari warga organisasi Nadhlatul Ulama ke partai lain yang dikhawatirkan terjadi karena pragmatisme politik ini.
Menurut Muhaimin, mayoritas warga NU merupakan masyarakat kelas menengah ke bawah. Oleh karena itu, PKB khawatir jika warga NU akan pindah ke partai lain karena diiming-imingi uang atau imbalan lain.
"Ada definisi siapa NU adalah sebagian orang miskin dan tertinggal di daerah. Hampir sebagaian besar warganya adalah orang miskin, lulusan pesantren, yang ekonominya lemah," ujarnya. (M038)
Partai Islam Kalah akibat Pragmatisme
Minggu, 8 Desember 2013 17:35 WIB