Denpasar (Antara ) - Mantan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bali Made Nariana mengingatkan masalah pendanaan untuk pembinaan atlet.
"Bila ingin meraih prestasi, maka pembinaan atlet harus ditingkatkan dan didanai secara memadai. Tentu pimpinan KONI harus mampu memperjuangkannya dalam APBD," katanya di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, potensi atlet di Bali cukup banyak. Namun di satu sisi karena keterbatasan dana dan sarana lainnya sehingga atlet tersebut tidak mampu secara optimal berlatih dan melakukan uji coba.
Oleh sebab itu, Nariana mengingatkan bahwa Musyawarah Olahraga Provinsi Bali mendatang kandidat Ketua Umum KONI harus memikirkan semuanya.
"Siapa pun yang mencalonkan diri sebagai Ketua KONI harus memenuhi persyaratan. Setelah pengunduran diri Bapak Alit Putra sebagai Ketua Umum KONI Bali, kami berharap agar secepatnya digelar Musorprov Luar Biasa," ujar mantan Ketua PWI Bali itu.
Ia menganggap hal itu penting karena Bali berambisi menjadi tuan rumah PON 2020. "Memang sebagai tuan rumah harus menyiapkan dana cukup besar mencapai Rp850 miliar. Namun diperlukan kesungguhan oleh KONI maupun Pemprov Bali," katanya.
Sedikitnya ada 40 cabang olahraga yang dipertandingkan sehingga membutuhkan tempat pertandingan berkualitas internasional.
"Mulai sekarang sudah bisa dicicil anggaran yang diambil dari APBD Bali, yaitu untuk perbaikan tempat-tempat olahraga yang dipertandingkan. Pertandingan tersebut nantinya bisa disebar ke kabupaten dan kota di Bali," katanya. (LHS)
Mantan Ketua KONI Bali Ingatkan Pendanaan Olahraga
Selasa, 3 Desember 2013 17:40 WIB