Jakarta (Antara Bali) - Arsip Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok (GNB) memenuhi syarat jadi warisan dokumenter dan memori dunia atau Memory of the World (MoW).
Kedua arsip tersebut sangat unik karena KAA yang digelar di Bandung itu yang pertama dan terakhir. Tidak ada lagi KAA berikutnya karena menjadi cikal bakal terbentuknya GNB, kata Dewan Pakar Memory of the World (MoW), Dr Mukhlis Paeni melalui siaran pers di Jakarta, Minggu.
Arsip tersebut, kata dia, akan membawa pengaruh yang besar bagi Indonesia karena dapat menjadi memori masyarakat internasional.
Dia menambahkan, KAA dan KGB bisa menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Baru 10 tahun merdeka Indonesia sudah bisa membuat konferensi internasional, yang mendorong negara-negara lain untuk memerdekakan diri, katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI, Drs Mustari Irawan, MPA, mengungkapkan, arsip KAA dan GNB tersimpan dan selalu dirawat serta dilestarikan.
Arsip tersebut didayagunakan secara terus menerus dan diusulkan menjadi warisan dokumenter atau memori dunia, katanya. (M038)
Arsip Konferensi Asia-Afrika Penuhi Syarat Warisan Dunia
Minggu, 1 Desember 2013 16:50 WIB