Surabaya (Antara Bali) - Sebanyak 700 kader aktif Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota
Surabaya bepartisipasi dalam penjaringan Calon Presiden RI melalui
tempat pemungutan suara yang disediakan di kantor DPD PKS Surabaya Jalan
Tales, Jumat.
Ketua Pelaksana Pemilihan Rakyat (Pemira) PKS di Surabaya Ibnu
Sobir mengatakan secara nasional PKS mempunyai hajat melaksanakan pemilu
raya untuk memilih Calon Presiden RI dari internal kader PKS yang
dilaksanakan secara serentak pada Jumat dan Sabtu (30/11).
"Ada 22 calon yang akan dipilih oleh kader PKS. Calon yang dipilih
merupakan kader PKS yang kebanyakan aktif di kancah perpolitikan
nasional," kata Ibnu Sobir yang juga Ketua DPD PKS Surabaya.
Adapun 22 kandidat capres yang akan dipilih di antaranya Presiden
PKS Anis Matta, Mantan Presiden PKS yang juga Ketua Fraksi DPR RI
Hidayat Nur Wahid, Wali Kota Depok Nur Mahmudi, dan seluruh menteri asal
PKS di kabinet.
Menruut dia, jika di partai lain ada yang menggunakan sistem
konvensi dalam penjaringan capres, namun untuk PKS kali ini lebih
menggunakan pemilu raya. "Dari 22 calon itu nanti akan dipilih lima
peraih suara terbanyak yang selanjutnya akan diserahkan ke Majelis Syuro
PKS di Jakarta untuk dipilih," katanya.
Saat ditanya dari 22 calon tersebut kenapa tidak ada calon
perempuan, Ibnu Sobir mengatakan dengan diplomatis. "Kita ini hanya
melaksanakan tugas. Kita ini ibaratnya seperti KPU yang menggelar
pemilu," katanya.
Hasil Pemira di TPS Surabaya sangat menentukan, karena kader di
Surabaya lebih banyak dibanding daerah lain di Jawa Timur. "Biasanya
yang unggul di Jawa Timur, khususnya Surabaya akan masuk unggulan di
pusat, jadi TPS Surabaya sangat menentukan hasil Pemira," ucap Sobir.
Sebelum pemira, lanjut dia, selama tujuh hari ini, kader yang akan
masuk bilik suara juga diinstruksikan menjaring aspirasi kepada
masyarakat dan ranting-ranting. Hasil Pemira akan dikirim langsung ke
DPP melalui DPW PKS Jatim.
Hal sama juga diungkapkan Sekretaris DPD PKS Surabaya, Achmad
Zakaria. Ia mengatakan semua calon punya peluang yang sama untuk dipilih
kader karena DPD tidak akan condong ke capres tertentu.
"Semua bebas memilih sesuai aspirasi kader di akar rumput. Jabatan
capres belum tentu akan didapatkan Presiden PKS, tapi semua melalui
proses pemilu rakyat," ujar Zakaria. (WRA)
Ratusan Kader PKS Berpartisipasi Dalam Penjaringan Capres
Jumat, 29 November 2013 21:37 WIB