Jakarta (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Menteri Luar
Negeri Marty Natalegawa untuk meminta penjelasan dari duta besar
Singapura dan Korea Selatan untuk Indonesia terkait kabar yang
menyebutkan keterlibatan kedua negara itu dalam aksi penyadapan yang
dilakukan oleh Australia dan Amerika Serikat.
"Berkaitan dengan dugaan kedua negara yaitu Singapura, tetangga,
sahabat dekat dan sama-sama negara ASEAN, dan juga Korea Selatan, salah
satu sahabat Indonesia, yang katanya membantu Australia dan AS dalam
penyadapan komunikasi bawah laut di Asia dan wilayah yang lain, meskipun
secara spesifik tidak disebutkan Indonesia, (tetapi) Asia... saya sudah
menginstruksikan kepada Menlu kita untuk meminta penjelasan dari para
dubes negara-negara itu," kata Presiden di Kantor Presiden, Jakarta,
Selasa malam.
Pernyataan Presiden itu diberikan setelah sebelumnya Kepala Negara
memimpin rapat terbatas untuk membahas kelanjutan hubungan Indonesia dan
Australia pascamenerima surat Perdana Menteri Australia Tony Abbott
terkait kabar penyadapan Australia terhadap sejumlah pejabat Indonesia.
Presiden menggarisbawahi pentingnya menyepakati sebuah protokol atau
kode etik yang mengatur hubungan kedua negara di masa depan.
Ia mengatakan akan menugaskan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
atau seorang utusan khusus untuk membicarakan secara mendalam dan serius
isu-isu yang sensitif berkaitan dengan hubungan bilateral Indonesia
Australia pascapenyadapan.
Ia juga berharap kedua negara nantinya melaksanakan dan mematuhi
protokol dan kode etik tersebut, yang diharapkan disahkan oleh kedua
kepala pemerintahan,
Sementara itu dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh Edward Snowden
yang dikutip media Australia mengatakan bahwa intelijen militer
Singapura membantu badan-badan mata-mata AS, Inggris dan Australia
mengumpulkan data lewat kabel bawah laut besar yang menghubungkan lebih
dari 30 negara, termasuk China, Indonesia, Malaysia, Arab Saudi,
Vietnam, Inggris dan Prancis.
Disebutkan pula peran dari intelijen Korea Selatan untuk menyadap
jaringan komunikasi yang melintasi Hongkong, China dan Taiwan. (WRA)
Presiden Minta Penjelasan Tentang Penyadapan Singapura dan Korsel
Selasa, 26 November 2013 21:13 WIB