Jakarta (Antara Bali) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang pendidikan Musliar Kasim mengatakan untuk mempersiapkan mahasiswa terjun ke dunia kerja dibutuhkan dorongan masif di bidang keterampilan lunak (softskill).
"Saat ini sudah banyak kampus yang menjadikan softskill sebagai salah satu penilaian pendamping selain nilai akademis," katanya di Jakarta, Selasa menanggapi kerja sama swasta dan perguruan tinggi dalam menyiapkan lulusan siap pakai.
"Ini sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan kualitas SDM di Indonesia. Walaupun harus saya akui bahwa SDM kita tidak terlalu jauh tertinggal dengan negara tetangga, Malaysia misalnya,'' katanya.
Lebih lanjut dikatakannya soal kewirausahaan Indonesia cukup berkembang dan menjadi contoh bagi negara tetangga lain di ASEAN.
"Artinya dengan dorongan perbaikan pengajaran di pendidikan tinggi dengan memadukan antara akademik dengan softskill dan bantuan swasta lewat pelatihan-pelatihan softskill, sudah mulai terlihat hasilnya saat ini.
Harapan kita tentu tidak ada potensi menganggur. Kita berharap yang tamat jangan hanya jadi joobseeker. Tapi mengembangkan wirausaha.
"Program Soft Skill sudah masuk di kampus-kampus. Saya mengharapkan masing2 kampus mengembangkan.. Sebab soft skill itu tidak bisa diajarkan, harus dialami. Bagaimana, jadi ketua hima. Berorganisasi," katanya. (*/ADT)